Pets Adoption Night 2 September 2012

Binatang peliharaan di Indonesia sudah mencapai angka populasi yang sangat tinggi, atau biasa disebut over populasi. Salah satu penyebab over populasi adalah breeder yang terus-menerus mengembangbiakkan hewan peliharaan untuk dijual ke masyarakat, tanpa memikirkan dampak kesejahteraan binatang tersebut dalam jangka panjang. Bahkan proses pengembangbiaakan, penjualan, hingga ke tangan pembeli/pemilik pun tak selalu baik. Binatang-binatang peliharaan ini tidak selalu mendapatkan perlakuan baik sehingga banyak yang ditemukan terlantar atau disiksa. Masalah ini belum banyak mendapatkan kepedulian khusus dari masyarakat maupun pemerintah. Maka, lewat acara Pets Adoption Night, Pets Movement ingin mengajak para pecinta binatang agar bersama-sama menyebarkan informasi ini ke masyarakat luas dan berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

Setelah berhasil menyelenggarakan acara pertama di bulan April dan kedua di bulan Mei lalu, Pets Movement akan kembali mengadakan acara serupa “Pets Adoption Night 3” yang ingin mengajak masyarakat untuk lebih banyak sharing mengenai pentingnyya adopsi daripada membeli dan pentingnya sterilisasi binatang peliharaan kita.

Pets Adoption Night 3 kali ini akan lebih seru karena akan dihadiri oleh seorang public figure dari dunia perfilman Indonesia, Dennis Adhiswara. Ia bersama istrinya adalah salah satu dari banyaknya public figure yang sangat peduli terhadap kesejahteraan binatang. Selain itu, seperti biasa, akan ada sharing cerita dari 2 komunitas pecinta binatang mengenai kisah mereka dalam menyelematkan binatang terlantar, stand adopsi dari Animal Friends Jogja dan Garda Satwa, serta live acoustic dari Dharma Music.

Acara ini akan digelar pada:

  • Hari Minggu, 2 September 2012
  • Pukul 17.00 - 20.00 WIB
  • Garden Juice, Jalan Kaliurang Km. 5 Blok C No 26, Pogung Baru, Jogja
  • Untuk umum dan gratis tanpa pendaftaran
  • Denah:

See you there!

Regards,

  • Pets Movement
  • Twitter: @petsmovement
  • Email: petsmovement@gmail.com
  • Website: http://petsmovement.wordpress.com

Kebebasan Berpikir

Kebebasan adalah sebuah kata yang mulia, jangan sampai berubah menjadi negatif. Jaman dahulu mayoritas manusia tidak memiliki kebebasan. Hidup tergantung raja, ada yang masih menjadi budak, wanita harus menuruti suaminya walau suaminya salah, atau bahkan memprotes pemerintah pun bisa diculik atau dibunuh. Dahulu kebebasan adalah sebuah kemewahan yang mahal harganya. Tapi jaman sekarang kebebasan adalah hal yang biasa. Masyarakat take it for granted. Justru mengubah maknanya menjadi negatif, mengira bebas berarti bar-bar.

Jaman sekarang banyak yang langsung menolak mentah-mentah jika dihadapkan dengan kata "kebebasan." Mereka langsung tidak setuju, berpikir bahwa kebebasan itu hanya untuk orang-orang kafir yang ingin hidupnya seenaknya sendiri. Pikiran yang terbiasa dikekang, akan menerima makna kebebasan dengan negatif.

Semalam, status BBM teman saya, Daniel Ziv, sangat menarik:

The precious liberty of mind makes its possessor open to all good things (Kebebasan berfikir membuat pemiliknya terbuka pada semua hal baik) - A.C. Grayling

Quote Pak Grayling di atas mencirikan kebebasan sebagai sesuatu yang precious, berharga. Berharga karena memiliki manfaat yang positif. Seseorang yang diberi kesempatan bebas menghadapi dunia tanpa dikekang, secara alami akan mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Karena terbiasa menerima segala informasi, ia akan terbiasa menghadapi orang yang berbeda dengannya sehingga ia akan mampu menghormati perbedaan dan bersikap bijak. Seringnya seseorang bertemu dengan perbedaan juga menyebabkan seseorang mampu menciptakan prinsip hidupnya sendiri, menciptakan identitasnya sendiri, sehingga tidak mudah terpengaruh atau takut dipengaruhi. Pada akhirnya, orang yang memiliki kebebasan berpikir memiliki jiwa yang positif dan menerima segala hal dengan positif. Tidak langsung menolak, tidak langsung berfikir negatif. Seperti quote di atas.

Apologizes

I learned from Ashton Kucher, when he made a public apology and admitted his fault commenting on something in his tweet which was wrong. Sometimes in our heart, we can admit our mistakes, but we still don't want to apologize. Eventho we say sorry but it just feels forced, not really apologizing.

Learning from Ashton Kucher, if we make any mistake, we should apologize immediately and show how we are very sorry and admit it. Several months ago, one of my tweet was wrong and harmful to others. Many of my followers were protesting me, blaming me. I was confused. Then I remember what Ashton did, so I try. I apologize sincerely and admitting my mistake. Surprisingly, the people who had been directly blamed me can forgave me and even they respected me. Because of what happened, I admit, apologizing is a very positive energy. But if we truly understand our mistakes and willing to admit.

But not all apology are easy to do. Either because we're busy, or we still cannot convinced our mistakes, or other person still can not forgive us. Luckily God has given us a very special time to apologize and forgive. If the world do it together, it's easier right? God is so clever, so nice, we should not waste this precious moment. Let us apologize and forgive each other.

Happy Eid brothers and sisters. My whole heart apologize for all of my words and actions.

Lewat Djam Malam (Spoiler)

When the movie started, I realized that the movie is an old Indonesian movie. A 1955 movie! A friend who sit next to me said, "this old movie had been damaged, repaired, so it can be watched again, Mit." I'm so happy. I never watch such movie in the era when my grandmother still young. Therefore I am ready to enjoy it!

Unlike the posters which look like romance-XXX movie, Usmar Ismail's film is about a former army after the Indonesian proclamation. I did not suspect that people in that era more creative than today. Especially their story ideas. However, due to many different cultures and styles with the present, many people in a theater could only laugh at it so unfortunately they pass the great meaning of this movie, a movie that shows us a new vision.

I can not laugh at it, I adore it. Because of this movie, I can imagine how the ancient people get along to each other, their style, their slang sentences, how they are partying, dancing, joking and singing with Rasa Sayange song. Because of this movie, I know "pretty girl" in that era: chubby with little cute eyes. Which makes me understand why my grandmother became an idol in that era. (: I was very fascinated when I saw how beautiful the city of Bandung 57 years ago. Wide and clean sidewalks, beautiful shops, great atmosphere and comfortable swing. It's beautiful. It's a movie that made with the thought of that era. How can we not enjoy it? I was like in the time machine!

Besides enjoying the beauty of old Indonesia, the main character was very cute! Iskandar (played by AN Alcaff) a former soldier who wants to start a new life as civilians. When he starts a civilian life, he lived with his girlfriend, Norma (played by Netty Herath) and her families. To pass the time, the soon-to-be-father-in-law gave him a job as a government employee. But as he often insulted by his office mate, he hit him, causing him removed from his job. Therefore, he tried to find a new job from his old friends from the army who now have their own business. But during his search, he find that corruption is rampant and so far he fought only for his superior wealth. Iskandar here looks very confused, upset, unstable, and stupid. Not a few viewers said, "really stupid!" and then upset because he thinks the movie is "crap."

I felt sorry but at the same time I'm happy too. Happy because it means Alcaff successfully act as the stupid Iskandar. I felt sorry because of the audience who did not want to see more deeply about this story. That this is actually a very sad story, about a soldier who had been living in a war, every day was ordered to kill, then go home and live in city full of party. Former soldiers after war need to adapt to begin new lives as civilians, but no one understood except his girlfriend. Who is not confused with that situation? Especially when he finally knows that a family he killed was actually not the enemy, but actually a victim of Iskandar's leader, Gunawan. That's why Iskandar was so angry and kill his leader. So it is very rational when Iskandar acting dazed, stress, unstable, and of course stupid. Like American movies today which shows how the war made the young soldier stress and act stupid, 57 years ago Indonesian movie had already tried to show it.

At the end of the film, when the viewers can not wait  to leave the studio, there is a message written on the movie in a very ancient font:

Kepada mereka jang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan njawa mereka, supaja kita jang hidoep pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan boeah kemerdekaan. Kepada mereka jang tidak menoentoet apapoen boeat diri mereka sendiri.  (To those who have given the greatest sacrifice their lives, so that we who live today can enjoy all the delights of freedom. To those who do not demand anything for themselves).

I read it in earnest. I disagree. Those who fight for our freedom today is not only sacrificing their lives, but also unwittingly sacrificing their mental. I'm sure a lot of Iskandars whose hearts cry out for help but no one listened to him, understand him.

The movie succesfully present a new view of the misery of our independence heroes. Thank you, all Iskandars, the true warrior. Thank-you's never enough. But I promise you, I'll always be grateful and be the best from your struggles and sacrifices.

PS: Long live Indonesia! Happy 67th birthday!

Lewat Djam Malam (Spoiler)

Di dalam bioskop, saat film ini dimulai, saya baru sadar film yang akan saya tonton adalah film kuno Indonesia. Film tahun 1955! Kata teman di sebelah saya, "ini film lama yang direstorasi. Tadinya rusak, diperbaiki, jadi bisa ditonton lagi, Mit." Wah saya senang bukan main. Belum pernah saya menonton film Indonesia jaman nenek saya masih muda. Saya siap menikmatinya!

Tidak seperti posternya yang seperti film romansa-semi-bokep, film karya Usmar Ismail ini berkisah tentang kegelisahan seorang mantan tentara pasca proklamasi. Saya tak menduga orang jaman dahulu lebih kreatif daripada jaman sekarang. Terutama ide cerita mereka. Namun karena banyak budaya dan gaya yang berbeda dengan jaman sekarang, banyak penonton dalam bioskop yang hanya bisa menertawai kejadulannya sehingga mereka melewati makna film ini, film yang berjasa menyadarkan pandangan kita.

Saya tidak bisa menertawainya, saya justru sangat mengagguminya. Karena film ini, saya menjadi bisa membayangkan bagaimana orang-orang jaman dahulu saling berbicara, bagaimana gaya kalimat-kalimat "gaul" mereka, cara mereka berpesta, berdansa, bercanda dengan berpantun sambil menyanyikan lagu Rasa Sayange. Saya menjadi tahu "cewek cantik" pada jaman itu: tembem sedikit sipit. Yang membuat saya tahu, mengapa nenek saya menjadi idola laki-laki jaman dulu. (: Saya pun sangat terpesona, melihat betapa indahnya kota Bandung 57 tahun lalu. Trotoar besar dan bersih, toko-toko berjejer cantik, suasana lenggang dan nyaman. Sungguh indah. Ini benar-benar film yang dibuat pada jaman itu dengan pemikiran jaman itu pula. Bagaimana kita tidak menikmatinya? Seperti masuk dalam mesin waktu!

Selain menikmati keindahan Indonesia jaman dahulu, tokoh utamanya pun sangat ganteng! Iskandar (diperankan oleh A.N. Alcaff) seorang mantan tentara yang ingin memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil. Saat memulai kehidupan sipil, dia tinggal bersama kekasihnya, Norma (diperankan oleh Netty Herawati) beserta keluarganya. Untuk mengisi waktu luangnya, calon mertuanya memberi dia pekerjaan sebagai karyawan pemerintah. Namun karena sering disindir teman sekantornya, dia memukulnya, yang menyebabkan dia dikeluarkan dari pekerjaannya. Karena itu, dia berusaha mencari pekerjaan baru dengan mengontak kawan-kawan lamanya di dinas ketentaraan yang sekarang memiliki usaha sendiri. Tetapi selama dia mencari, dia justru mendapati bahwa korupsi telah merajalela dan selama ini dia berjuang hanya untuk kekayaan atasannya. Disini Iskandar terlihat sangat linglung, gusar, emosian, dan bodoh. Tak sedikit penonton yang menyeletuk, "bego banget sih!" dan kemudian sebal karena menganggap film ini "nggak jelas."

Saya prihatin tapi sekaligus senang juga. Senang karena berarti Alcaff berhasil memerankan tokoh Iskandar yang bodoh dan stres itu. Prihatin karena penonton yang tak mau melihat lebih dalam kisah ini. Bahwa kisah ini sebenarnya sangat menyedihkan, tentang seorang tentara yang selama ini hidup dalam peperangan, setiap harinya diperintah untuk membunuh, lalu pulang dan hidup di suasana kota yang penuh hura-hura. Mantan tentara perang butuh beradaptasi untuk memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil, tapi tak ada yang memahaminya kecuali kekasihnya. Siapa yang tidak linglung dengan keadaan itu? Apalagi saat dia mengetahui bahwa suatu keluarga yang pernah ia bunuh itu sebenarnya bukan musuh, tetapi keluarga yang direbut kekayaannya oleh atasan Iskandar. Bagaimana Iskandar tidak marah dan membunuh atasannya? Maka menjadi sangat rasional jika Iskandar bertingkah linglung, stress, emosian, dan tentu saja bodoh. Seperti film-film Amerika jaman sekarang yang menunjukkan betapa perang membuat tentara muda stres berat dan bertindak bodoh, film Indonesia 57 tahun lalu sudah lebih dahulu berusaha menunjukkannya.

Di akhir film, saat penonton tak sabar keluar bioskop, ada sebuah pesan yang ditulis dengan font sangat kuno:

Kepada mereka jang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan njawa mereka, supaja kita jang hidoep pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan boeah kemerdekaan. Kepada mereka jang tidak menoentoet apapoen boeat diri mereka sendiri. 

Saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Saya tidak setuju. Mereka yang memperjuangkan kemerdekaan kita saat ini tidak hanya mengorbankan nyawa mereka, tetapi juga secara tidak sadar mengorbankan kejiwaan mereka. Saya yakin banyak Iskandar-Iskandar yang hatinya berteriak meminta tolong namun tak ada yang mendengarkannya, memahaminya.

Film ini berhasil menyuguhkan pandangan baru tentang kesengsaraan pahlawan kemerdekaan kita. Terima kasih para Iskandar, para pejuang sejati. Ucapan terima kasih tak akan pernah cukup. Namun saya berjanji akan selalu mensyukuri dan memanfaatkan sebaik-baiknya atas segala hasil perjuangan dan pengorbananmu.

PS: Dirgahayu Indonesia ke-67!

Queen - You're My Best Friend

Ooh you make me liveWhatever this world can give to me It’s you you’re all I see

Ooh you’re the best friend that I ever had I’ve been with you such a long time You’re my sunshine and I want you to know That my feelings are true I really love you Oh you’re my best friend

Ooh you make me live I’ve been wandering round But I still come back to you

In rain or shine You’ve stood by me girl I’m happy at home You’re my best friend

Ooh you make me live Whenever this world is cruel to me I got you to help me forgive Ooh you make me live now honey Ooh you make me live

You’re the first one When things turn out bad You know I’ll never be lonely You’re my only one And I love the things I really love the things that you do You’re my best friend

I’m happy at home You’re my best friend Oh you’re my best friend Ooh you make me live You you’re my best friend

A beautiful song. Expressing the joy feeling having someone who have been with us for such a long time, who always be the first one to come when things turn out bad, who always be there in rain or shine, who helps us to forgive the cruel world, and most importantly, who never makes us feel alone.

This song reminds us that the most ideal partner in our life is someone who can be our best friend. (:

How To Identify Twitter Accounts With Fake Followers

I'm sure many you have wondered why the owner of the account X,  who we never heard before, who isn't a celebrity or a famous organizations may have thousands or even million of followers? As far as I know, there are two ways to manipulate the number of followers on Twitter. The first one is adding thousands or millions of robot (BOT) account in our followers list. BOT account does not have a master, they were made simultaneously by a person at a time. If we already got a thousands to millions of BOT's account, then we can make the BOT follow our account. The process is very easy. You just need to be patience. Thats it. But every year Twitter clean-up BOT accounts. BOT that caught by Twitter will be removed. So in a sudden followers of Twitter account with BOT followers reduced drastically.

Other way to manipulate number of its followers by forcing a lot of Twitter accounts to follow their account. I guess you guys ever find an unknown account in your following list. You never follow them but suddenly these people pops out on our timeline. I ever suddenly follow and Mexican boy. I was confused. So with this way, not all the followers will always follow us. If they realized never follow us, they will unfollow us.

This post is not about how to manipulate the number of our followers, but to share an easy way identifying accounts with fake followers. Since I only know how to manipulate the number of followers with BOT, then I can only share how to identify BOT followers. Here's account with 16,000 BOT followers. I don't need to mention who, but here I take a few examples of his/her followers:

Screen Shot 2012-08-08 at 2.34.28 AM
Screen Shot 2012-08-08 at 2.34.28 AM

An anonymous almost famous account with 13,000 BOT followers. This is an example of his/her followers:

Screen Shot 2012-08-07 at 2.52.04 PM
Screen Shot 2012-08-07 at 2.52.04 PM

How to identify fake or BOT followers?

  • All followers are always strangers from USA or Canada.
  • All followers always with 0 tweets.
  • All followers created on the same date. See this:
Capture14_59_42
Capture14_59_42
Capture14_58_46
Capture14_58_46
  • BOT followers are never separate from each other. I you scroll down, you well find the list full of them.
  • Usually every half year, many BOT accounts being remove by Twitter.
  • Keep in mind, sometimes we can't find BOT followers on followers list because it already covered with new-original followers. If you wondering whether someone followers are fake or not, then just scroll down their followers list.

PS: If anyone has more info, please share!

Ciri Akun Twitter dengan Followers Palsu

Followers palsu adalah followers yang didapatkan bukan karena para pengguna Twitter memang sengaja follow, tetapi karena rekayasa. Pasti banyak dari teman-teman pernah heran, kenapa pemilik akun X yang tak pernah terdengar nama akunnya, bukan dari kalangan seleb, atau organisasi terkenal bisa memiliki followers belasan hingga puluhan ribu?

Sejauh yang saya tau, ada 2 cara yang dapat dipakai dalam merekayasa jumlah followers. Yang pertama menambah followers dengan akun robot alias BOT. Akun BOT ini tak memiliki tuan, karena dibuat sebanyak-banyaknya secara bersamaan oleh seseorang dalam satu waktu. Jika ribuan hingga jutaan akun BOT itu sudah jadi, selanjutnya akun-akun BOT itu dibuat mem-follow suatu akun. Jadilah suatu akun itu terkesan difollow banyak pengguna Twitter. Proses ini mudah sekali, hanya perlu ketelatenan dan kesabaran. Kekurangan merekayasa dengan cara ini adalah setiap pertengahan tahun, pihak Twitter bersih-bersih akun. BOT yang ketahuan oleh Twitter akan dihapus. Sehingga akun yang selama ini di-follow BOT akan keliatan tiba-tiba followers-nya berkurang drastis.

Cara kedua yaitu memaksa akun-akun yang bertuan untuk memfollow suatu akun yang tak dikenal. Pernah kan kita merasa tak pernah memfollow orang tapi tiba-tiba orang ini ada di timeline kita? Saya pernah tiba-tiba memfollow seorang cowok dari Meksiko. Karena saya bingung dia siapa, maka saya unfollow dia. Nah inilah kekurangan merekayasa jumlah followers dengan cara ini, karena jika ada yang sadar memfollow seseorang yang tidak mereka kenal, maka akan di-unfollow. Namun saya tak tau persis bagaimana proses rekayasa dengan cara ini.

Postingan ini bukan untuk mengajari cara merekayasa jumlah followers, tetapi share cara mudah mengidentifikasi akun yang merekayasa jumlah followers-nya. Karena saya hanya tau cara merekayasa jumlah followers dengan BOT, maka saya hanya bisa share cara mengidentifikasi followers BOT. Berikut salah ssatu akun yang saya yakini 16,000-an followers-nya BOT. Tak perlu saya sebutkan siapa, namun saya hanya mengambil beberapa contoh followers-nya:

Ada lagi sebuah akun anonim yang lumayan sedang naik daun tetapi 13,000-an followers-nya BOT. Ini contoh followers-nya:

Bagaimana mengetahui followers di atas adalah palsu alias BOT?

  1. Followers selalu orang asing.
  2. Jika dibuka timeline followers-nya, semuanya memiliki jumlah tweets 0.
  3. Jika dibuka profile followers-nya (seperti pada Uber Social), akan ada info tanggal pembuatan akun tersebut, dan semua akun di atas dibuat pada tanggal yang sama. Seperti ini:
  4. Followers model ini selalu berturut-turut dan tak ada followers asli di antara mereka. Jadi followers BOT selalu tak terpisahkan satu sama lain.
  5. Biasanya setiap pertengahan tahun, akun ber-followers BOT banyak di-unfollow followersnya.
  6. Perlu diingat, kadang akun ber-followers BOT tidak ketahuan karena sudah tertutupi dengan followers baru yang asli. Jika memang penasaran apakah seseorang ini followers-nya banyak yang BOT atau tidak, maka telaten saja membuka semua followersnya. Kadang ada yang di-scroll ke bawah langsung ketauan, kadang ada yang harus berkali-kali scroll ke bawah baru ketauan.

PS: Jika ada yang memiliki info lebih, please share!

Urgent: Selamatkan Binatang dan Komunitasnya

Saya menulis ini setelah mendapat kabar: komunitas X tidak jadi diundang dalam sebuah pertemuan para komunitas penyelamat binatang dengan salah satu calon DKI 1. Alasannya karena ada yang tidak setuju komunitas X diundang. Ini bukan hal baru yang pernah saya dengar dan hadapi dalam menyelamatkan binatang.

Memang belum genap setahun saya mengikuti perjalanan para penyelamat binatang di Indonesia ini, tapi saya sudah sering mendapat cerita atau bahkan mengalami sendiri bagaimana menyelamatkan binatang itu semakin sulit dengan adanya ketegangan antar komunitasnya. Bukan hal baru saya mendengar masalah ini.

Komunitas A tidak suka dengan komunitas B karena alasan prinsip. Komunitas Y tidak suka dengan komunitas Z karena masalah sumbangan. X mempermasalahkan siapa yang paling dahulu menangani sebuah kasus penyelamatan binatang dan mendapat nama. Z heran kenapa si X mau menolong si Y dalam kasus penyelamatan binatang, padahal mungkin yang akan mendapat nama di media si Y. Komunitas Q meminta komunitas A mengubah namanya karena selalu dikira sama oleh media. 2 komunitas penyelamat binatang yang selalu curhat kepada saya mengeluhkan satu sama lain. Bahkan 2 penyelamat binatang yang selalu saya idolakan, Z dan X,  memutuskan hubungan persahabatan merekadan terpecah menjadi 2 komunitas.

Apakah kita perlu selalu diingatkan bahwa tujuan utama kita berkumpul hanya satu dan sama yaitu untuk menyelamatkan binatang? Dari semua manusia di dunia ini, paling tidak para penyelamat binatang (dari komunitas dan dengan prinsip apapun mereka) tetap sahabat kita karena kita memiliki tujuan yang sama. Rasanya saya ingin mendatangi para penyelamat binatang dan meminta, "please, selamatkan binatang dan diri kita sendiri. Para binatang tidak membutuhkan kita yang terpecah belah memikirkan prinsip dan nama, tapi membutuhkan kita bersatu untuk menyelamatkan mereka sekarang dan ke depannya."

Sejujurnya, saya sangat berduka.

Fitnah Anti JIL Kepada Saya

Setelah mengikuti diskusi Anti JIL di Fisipol UGM 8 Juni 2012 itu, saya langsung mendapat berbagai fitnah dari para Anti JIL. Justru fitnah itu pertama kali muncul dari si pembicara pertama, dia memfitnah livetwit saya hanya menceritakan dirinya membahas soal tweet orang JIL saja. Mereka heboh maki-maki saya yang katanya tidak adil. Padahal isi livetwit saya tidak hanya itu.

Kemudian ada seorang wanita, yang sejak kasus di LKiS Mei lalu terus mentions saya di Twitter, juga turut memfitnah saya. Dia memfitnah: "Dian Paramita penghina Nabi Muhammad SAW" karena saya menyebarkan surat Muhammad kepada biarawan ini. Wanita itu juga memfitnah saya membela JIL karena saya ingin mendapat beasiswa dari JIL. Fitnah ini muncul karena dalam diskusi siang 8 Juni 2012 di Fisipol UGM itu saya membela JIL dan malamnya saya ngobrol dengan Budiman Sudjatmiko di Twitter tentang beasiswa di Inggris. Wanita itu menilik timeline saya dan setelah membaca obrolan saya tentang beasiswa itu, dia langsung mengasumsikan saya membela JIL karena ingin mendapat beasiswa dari JIL!

Mungkin wanita ini mengira semua tindakan manusia itu selalu bersifat transaksional. Dia mengira semua orang tidak pernah tulus jika membela sesuatu. Dia kira jika seseorang membela sesuatu itu untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya. Dia kira saya membela Irshad Mandji karena saya lesbi, saya membela Lady Gaga karena saya fans beratnya, saya membela JIL karena saya butuh beasiswanya. Dia kira semua yang saya lakukan selalu untuk kepentingan saya pribadi. Dia perlu tau, tak semua manusia berpikiran selicik dan sepicik itu. Dia perlu tau, banyak sekali manusia yang membela orang lain dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dia perlu tau dan menghentikan fitnah-fitnahnya.

Bahkan dulu setelah kasus penyerangan MMI di diskusi Irshad Manji LKiS Mei lalu, livetweet dan keesaksian saya yang mengatakan pager dijebol, makanan diinjak-injak, kaca perpus dipecahi, teman saya dipukuli mereka sebut ngibul. Mereka memfitnah saya ngibul karena kesaksian teman mereka dari anggota MMI berbeda dengan kesaksian saya. Sehari kemudian Sultan Hamengkubuono X ikut mengomentari kejadian ini dan akhirnya mereka diam tak lagi menyebut saya ngibul. (:

Baru-baru ini fitnah lain dari para Anti JIL juga muncul, antara lain mereka katakan Tuhan saya adalah $ alias uang. Mentions yang mengganggu saya terus datang hingga hari ini. Selain memfitnah, mereka juga memaki atau mengejek. Jika saya katakan mereka telah memfitnah dan memaki, mereka sebut saya lebay dan meminta bukti. Hahaha. Tentu saja bukti ada. Semua fitnah dan cacian mereka sudah saya capture dan simpan. Hanya saja, untuk apa meladeni mereka? Jika ada yang ingin melihat buktinya, saya perlihatkan secara langsung. Saya tidak mau publish buktinya dan membuat mereka terkenal lewat akun Twitter dan blog saya ini.

Ada yang menasehati saya untuk bersabar, didiamkan saja. Memang saya sudah mendiamkan mereka. Tapi mereka masih tetap saja mentions saya. Setiap hari. Semua tweet saya dikomentari. Bahkan tweet teman-teman yang me-mentions saya ikut dikomentari. Twit fitnah-fitnah mereka banyak di-retweet (RT) dan ditambahi komentar kasar. Semua memenuhi timeline saya. Membalas tweet mereka itu sama seperti berkelahi dengan monster yang jika lehernya dipotong justru akan tumbuh 3 leher baru. Membalas tweet mereka akan berujung pada pengroyokan mentions. Ada yang ikut mendebat, ikut memaki, atau ikut RT dan CC. Ada beberapa akun mereka yang setiap hari mengganggu saya. Tidak ada satupun tweet dia yang saya balas. Tapi tetap menganggu saya. Justru pernah ada yang setiap hari memaki dan mengganggu saya. Tak satupun ada yang saya balas. Malah tiba-tiba dia bilang sudah alergi dengan saya. Yang ganggu sapa, yang alergi sapa. Heheaheu.

Apakah mereka layak di-block? Sangat layak. Banyak yang menyarankan saya untuk mem-block mereka. Tapi perlu diketahui, kalo mereka di-block, mereka akan foto bukti di-block dan memamerkannya di diskusi-diskusi Anti JIL lainnya. Bangga di-block, merasa menang debat. Padahal yang mereka lakukan bukan debat, tetapi mengganggu. Berdebat itu seharusnya sopan, menghormati lawan debat, menggunakan argumentasi yang relevan, dan tetap stick pada topik. Tetapi mereka sebaliknya. Mereka sering melantur keluar dari topik, menggunakan kata-kata kasar, personal attacking dengan memaki kehidupan pribadi saya, hingga memfitnah. Mem-block mereka juga membuat saya tidak lagi bisa membaca fitnah-fitnahnya dan mendoakan mereka. (:  

Apa yang bisa saya lakukan? Ini senjata saya yang paling ampuh: percaya Allah. Karena itu saya percaya Dia akan selalu melindungi saya dari setan, akan selalu mengingatkan saya untuk bersabar, dan akan selalu memberi keadilan yang terbaik untuk umatnya yang mencintai-Nya dengan tulus. Dengan mempercayai-Nya, hati saya menjadi damai.