Kebebasan Berpikir

Kebebasan adalah sebuah kata yang mulia, jangan sampai berubah menjadi negatif. Jaman dahulu mayoritas manusia tidak memiliki kebebasan. Hidup tergantung raja, ada yang masih menjadi budak, wanita harus menuruti suaminya walau suaminya salah, atau bahkan memprotes pemerintah pun bisa diculik atau dibunuh. Dahulu kebebasan adalah sebuah kemewahan yang mahal harganya. Tapi jaman sekarang kebebasan adalah hal yang biasa. Masyarakat take it for granted. Justru mengubah maknanya menjadi negatif, mengira bebas berarti bar-bar.

Jaman sekarang banyak yang langsung menolak mentah-mentah jika dihadapkan dengan kata "kebebasan." Mereka langsung tidak setuju, berpikir bahwa kebebasan itu hanya untuk orang-orang kafir yang ingin hidupnya seenaknya sendiri. Pikiran yang terbiasa dikekang, akan menerima makna kebebasan dengan negatif.

Semalam, status BBM teman saya, Daniel Ziv, sangat menarik:

The precious liberty of mind makes its possessor open to all good things (Kebebasan berfikir membuat pemiliknya terbuka pada semua hal baik) - A.C. Grayling

Quote Pak Grayling di atas mencirikan kebebasan sebagai sesuatu yang precious, berharga. Berharga karena memiliki manfaat yang positif. Seseorang yang diberi kesempatan bebas menghadapi dunia tanpa dikekang, secara alami akan mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Karena terbiasa menerima segala informasi, ia akan terbiasa menghadapi orang yang berbeda dengannya sehingga ia akan mampu menghormati perbedaan dan bersikap bijak. Seringnya seseorang bertemu dengan perbedaan juga menyebabkan seseorang mampu menciptakan prinsip hidupnya sendiri, menciptakan identitasnya sendiri, sehingga tidak mudah terpengaruh atau takut dipengaruhi. Pada akhirnya, orang yang memiliki kebebasan berpikir memiliki jiwa yang positif dan menerima segala hal dengan positif. Tidak langsung menolak, tidak langsung berfikir negatif. Seperti quote di atas.