Apologizes

I learned from Ashton Kucher, when he made a public apology and admitted his fault commenting on something in his tweet which was wrong. Sometimes in our heart, we can admit our mistakes, but we still don't want to apologize. Eventho we say sorry but it just feels forced, not really apologizing.

Learning from Ashton Kucher, if we make any mistake, we should apologize immediately and show how we are very sorry and admit it. Several months ago, one of my tweet was wrong and harmful to others. Many of my followers were protesting me, blaming me. I was confused. Then I remember what Ashton did, so I try. I apologize sincerely and admitting my mistake. Surprisingly, the people who had been directly blamed me can forgave me and even they respected me. Because of what happened, I admit, apologizing is a very positive energy. But if we truly understand our mistakes and willing to admit.

But not all apology are easy to do. Either because we're busy, or we still cannot convinced our mistakes, or other person still can not forgive us. Luckily God has given us a very special time to apologize and forgive. If the world do it together, it's easier right? God is so clever, so nice, we should not waste this precious moment. Let us apologize and forgive each other.

Happy Eid brothers and sisters. My whole heart apologize for all of my words and actions.

Lewat Djam Malam (Spoiler)

When the movie started, I realized that the movie is an old Indonesian movie. A 1955 movie! A friend who sit next to me said, "this old movie had been damaged, repaired, so it can be watched again, Mit." I'm so happy. I never watch such movie in the era when my grandmother still young. Therefore I am ready to enjoy it!

Unlike the posters which look like romance-XXX movie, Usmar Ismail's film is about a former army after the Indonesian proclamation. I did not suspect that people in that era more creative than today. Especially their story ideas. However, due to many different cultures and styles with the present, many people in a theater could only laugh at it so unfortunately they pass the great meaning of this movie, a movie that shows us a new vision.

I can not laugh at it, I adore it. Because of this movie, I can imagine how the ancient people get along to each other, their style, their slang sentences, how they are partying, dancing, joking and singing with Rasa Sayange song. Because of this movie, I know "pretty girl" in that era: chubby with little cute eyes. Which makes me understand why my grandmother became an idol in that era. (: I was very fascinated when I saw how beautiful the city of Bandung 57 years ago. Wide and clean sidewalks, beautiful shops, great atmosphere and comfortable swing. It's beautiful. It's a movie that made with the thought of that era. How can we not enjoy it? I was like in the time machine!

Besides enjoying the beauty of old Indonesia, the main character was very cute! Iskandar (played by AN Alcaff) a former soldier who wants to start a new life as civilians. When he starts a civilian life, he lived with his girlfriend, Norma (played by Netty Herath) and her families. To pass the time, the soon-to-be-father-in-law gave him a job as a government employee. But as he often insulted by his office mate, he hit him, causing him removed from his job. Therefore, he tried to find a new job from his old friends from the army who now have their own business. But during his search, he find that corruption is rampant and so far he fought only for his superior wealth. Iskandar here looks very confused, upset, unstable, and stupid. Not a few viewers said, "really stupid!" and then upset because he thinks the movie is "crap."

I felt sorry but at the same time I'm happy too. Happy because it means Alcaff successfully act as the stupid Iskandar. I felt sorry because of the audience who did not want to see more deeply about this story. That this is actually a very sad story, about a soldier who had been living in a war, every day was ordered to kill, then go home and live in city full of party. Former soldiers after war need to adapt to begin new lives as civilians, but no one understood except his girlfriend. Who is not confused with that situation? Especially when he finally knows that a family he killed was actually not the enemy, but actually a victim of Iskandar's leader, Gunawan. That's why Iskandar was so angry and kill his leader. So it is very rational when Iskandar acting dazed, stress, unstable, and of course stupid. Like American movies today which shows how the war made the young soldier stress and act stupid, 57 years ago Indonesian movie had already tried to show it.

At the end of the film, when the viewers can not wait  to leave the studio, there is a message written on the movie in a very ancient font:

Kepada mereka jang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan njawa mereka, supaja kita jang hidoep pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan boeah kemerdekaan. Kepada mereka jang tidak menoentoet apapoen boeat diri mereka sendiri.  (To those who have given the greatest sacrifice their lives, so that we who live today can enjoy all the delights of freedom. To those who do not demand anything for themselves).

I read it in earnest. I disagree. Those who fight for our freedom today is not only sacrificing their lives, but also unwittingly sacrificing their mental. I'm sure a lot of Iskandars whose hearts cry out for help but no one listened to him, understand him.

The movie succesfully present a new view of the misery of our independence heroes. Thank you, all Iskandars, the true warrior. Thank-you's never enough. But I promise you, I'll always be grateful and be the best from your struggles and sacrifices.

PS: Long live Indonesia! Happy 67th birthday!

Lewat Djam Malam (Spoiler)

Di dalam bioskop, saat film ini dimulai, saya baru sadar film yang akan saya tonton adalah film kuno Indonesia. Film tahun 1955! Kata teman di sebelah saya, "ini film lama yang direstorasi. Tadinya rusak, diperbaiki, jadi bisa ditonton lagi, Mit." Wah saya senang bukan main. Belum pernah saya menonton film Indonesia jaman nenek saya masih muda. Saya siap menikmatinya!

Tidak seperti posternya yang seperti film romansa-semi-bokep, film karya Usmar Ismail ini berkisah tentang kegelisahan seorang mantan tentara pasca proklamasi. Saya tak menduga orang jaman dahulu lebih kreatif daripada jaman sekarang. Terutama ide cerita mereka. Namun karena banyak budaya dan gaya yang berbeda dengan jaman sekarang, banyak penonton dalam bioskop yang hanya bisa menertawai kejadulannya sehingga mereka melewati makna film ini, film yang berjasa menyadarkan pandangan kita.

Saya tidak bisa menertawainya, saya justru sangat mengagguminya. Karena film ini, saya menjadi bisa membayangkan bagaimana orang-orang jaman dahulu saling berbicara, bagaimana gaya kalimat-kalimat "gaul" mereka, cara mereka berpesta, berdansa, bercanda dengan berpantun sambil menyanyikan lagu Rasa Sayange. Saya menjadi tahu "cewek cantik" pada jaman itu: tembem sedikit sipit. Yang membuat saya tahu, mengapa nenek saya menjadi idola laki-laki jaman dulu. (: Saya pun sangat terpesona, melihat betapa indahnya kota Bandung 57 tahun lalu. Trotoar besar dan bersih, toko-toko berjejer cantik, suasana lenggang dan nyaman. Sungguh indah. Ini benar-benar film yang dibuat pada jaman itu dengan pemikiran jaman itu pula. Bagaimana kita tidak menikmatinya? Seperti masuk dalam mesin waktu!

Selain menikmati keindahan Indonesia jaman dahulu, tokoh utamanya pun sangat ganteng! Iskandar (diperankan oleh A.N. Alcaff) seorang mantan tentara yang ingin memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil. Saat memulai kehidupan sipil, dia tinggal bersama kekasihnya, Norma (diperankan oleh Netty Herawati) beserta keluarganya. Untuk mengisi waktu luangnya, calon mertuanya memberi dia pekerjaan sebagai karyawan pemerintah. Namun karena sering disindir teman sekantornya, dia memukulnya, yang menyebabkan dia dikeluarkan dari pekerjaannya. Karena itu, dia berusaha mencari pekerjaan baru dengan mengontak kawan-kawan lamanya di dinas ketentaraan yang sekarang memiliki usaha sendiri. Tetapi selama dia mencari, dia justru mendapati bahwa korupsi telah merajalela dan selama ini dia berjuang hanya untuk kekayaan atasannya. Disini Iskandar terlihat sangat linglung, gusar, emosian, dan bodoh. Tak sedikit penonton yang menyeletuk, "bego banget sih!" dan kemudian sebal karena menganggap film ini "nggak jelas."

Saya prihatin tapi sekaligus senang juga. Senang karena berarti Alcaff berhasil memerankan tokoh Iskandar yang bodoh dan stres itu. Prihatin karena penonton yang tak mau melihat lebih dalam kisah ini. Bahwa kisah ini sebenarnya sangat menyedihkan, tentang seorang tentara yang selama ini hidup dalam peperangan, setiap harinya diperintah untuk membunuh, lalu pulang dan hidup di suasana kota yang penuh hura-hura. Mantan tentara perang butuh beradaptasi untuk memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil, tapi tak ada yang memahaminya kecuali kekasihnya. Siapa yang tidak linglung dengan keadaan itu? Apalagi saat dia mengetahui bahwa suatu keluarga yang pernah ia bunuh itu sebenarnya bukan musuh, tetapi keluarga yang direbut kekayaannya oleh atasan Iskandar. Bagaimana Iskandar tidak marah dan membunuh atasannya? Maka menjadi sangat rasional jika Iskandar bertingkah linglung, stress, emosian, dan tentu saja bodoh. Seperti film-film Amerika jaman sekarang yang menunjukkan betapa perang membuat tentara muda stres berat dan bertindak bodoh, film Indonesia 57 tahun lalu sudah lebih dahulu berusaha menunjukkannya.

Di akhir film, saat penonton tak sabar keluar bioskop, ada sebuah pesan yang ditulis dengan font sangat kuno:

Kepada mereka jang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan njawa mereka, supaja kita jang hidoep pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan boeah kemerdekaan. Kepada mereka jang tidak menoentoet apapoen boeat diri mereka sendiri. 

Saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Saya tidak setuju. Mereka yang memperjuangkan kemerdekaan kita saat ini tidak hanya mengorbankan nyawa mereka, tetapi juga secara tidak sadar mengorbankan kejiwaan mereka. Saya yakin banyak Iskandar-Iskandar yang hatinya berteriak meminta tolong namun tak ada yang mendengarkannya, memahaminya.

Film ini berhasil menyuguhkan pandangan baru tentang kesengsaraan pahlawan kemerdekaan kita. Terima kasih para Iskandar, para pejuang sejati. Ucapan terima kasih tak akan pernah cukup. Namun saya berjanji akan selalu mensyukuri dan memanfaatkan sebaik-baiknya atas segala hasil perjuangan dan pengorbananmu.

PS: Dirgahayu Indonesia ke-67!

Queen - You're My Best Friend

Ooh you make me liveWhatever this world can give to me It’s you you’re all I see

Ooh you’re the best friend that I ever had I’ve been with you such a long time You’re my sunshine and I want you to know That my feelings are true I really love you Oh you’re my best friend

Ooh you make me live I’ve been wandering round But I still come back to you

In rain or shine You’ve stood by me girl I’m happy at home You’re my best friend

Ooh you make me live Whenever this world is cruel to me I got you to help me forgive Ooh you make me live now honey Ooh you make me live

You’re the first one When things turn out bad You know I’ll never be lonely You’re my only one And I love the things I really love the things that you do You’re my best friend

I’m happy at home You’re my best friend Oh you’re my best friend Ooh you make me live You you’re my best friend

A beautiful song. Expressing the joy feeling having someone who have been with us for such a long time, who always be the first one to come when things turn out bad, who always be there in rain or shine, who helps us to forgive the cruel world, and most importantly, who never makes us feel alone.

This song reminds us that the most ideal partner in our life is someone who can be our best friend. (:

How To Identify Twitter Accounts With Fake Followers

I'm sure many you have wondered why the owner of the account X,  who we never heard before, who isn't a celebrity or a famous organizations may have thousands or even million of followers? As far as I know, there are two ways to manipulate the number of followers on Twitter. The first one is adding thousands or millions of robot (BOT) account in our followers list. BOT account does not have a master, they were made simultaneously by a person at a time. If we already got a thousands to millions of BOT's account, then we can make the BOT follow our account. The process is very easy. You just need to be patience. Thats it. But every year Twitter clean-up BOT accounts. BOT that caught by Twitter will be removed. So in a sudden followers of Twitter account with BOT followers reduced drastically.

Other way to manipulate number of its followers by forcing a lot of Twitter accounts to follow their account. I guess you guys ever find an unknown account in your following list. You never follow them but suddenly these people pops out on our timeline. I ever suddenly follow and Mexican boy. I was confused. So with this way, not all the followers will always follow us. If they realized never follow us, they will unfollow us.

This post is not about how to manipulate the number of our followers, but to share an easy way identifying accounts with fake followers. Since I only know how to manipulate the number of followers with BOT, then I can only share how to identify BOT followers. Here's account with 16,000 BOT followers. I don't need to mention who, but here I take a few examples of his/her followers:

Screen Shot 2012-08-08 at 2.34.28 AM
Screen Shot 2012-08-08 at 2.34.28 AM

An anonymous almost famous account with 13,000 BOT followers. This is an example of his/her followers:

Screen Shot 2012-08-07 at 2.52.04 PM
Screen Shot 2012-08-07 at 2.52.04 PM

How to identify fake or BOT followers?

  • All followers are always strangers from USA or Canada.
  • All followers always with 0 tweets.
  • All followers created on the same date. See this:
Capture14_59_42
Capture14_59_42
Capture14_58_46
Capture14_58_46
  • BOT followers are never separate from each other. I you scroll down, you well find the list full of them.
  • Usually every half year, many BOT accounts being remove by Twitter.
  • Keep in mind, sometimes we can't find BOT followers on followers list because it already covered with new-original followers. If you wondering whether someone followers are fake or not, then just scroll down their followers list.

PS: If anyone has more info, please share!

Ciri Akun Twitter dengan Followers Palsu

Followers palsu adalah followers yang didapatkan bukan karena para pengguna Twitter memang sengaja follow, tetapi karena rekayasa. Pasti banyak dari teman-teman pernah heran, kenapa pemilik akun X yang tak pernah terdengar nama akunnya, bukan dari kalangan seleb, atau organisasi terkenal bisa memiliki followers belasan hingga puluhan ribu?

Sejauh yang saya tau, ada 2 cara yang dapat dipakai dalam merekayasa jumlah followers. Yang pertama menambah followers dengan akun robot alias BOT. Akun BOT ini tak memiliki tuan, karena dibuat sebanyak-banyaknya secara bersamaan oleh seseorang dalam satu waktu. Jika ribuan hingga jutaan akun BOT itu sudah jadi, selanjutnya akun-akun BOT itu dibuat mem-follow suatu akun. Jadilah suatu akun itu terkesan difollow banyak pengguna Twitter. Proses ini mudah sekali, hanya perlu ketelatenan dan kesabaran. Kekurangan merekayasa dengan cara ini adalah setiap pertengahan tahun, pihak Twitter bersih-bersih akun. BOT yang ketahuan oleh Twitter akan dihapus. Sehingga akun yang selama ini di-follow BOT akan keliatan tiba-tiba followers-nya berkurang drastis.

Cara kedua yaitu memaksa akun-akun yang bertuan untuk memfollow suatu akun yang tak dikenal. Pernah kan kita merasa tak pernah memfollow orang tapi tiba-tiba orang ini ada di timeline kita? Saya pernah tiba-tiba memfollow seorang cowok dari Meksiko. Karena saya bingung dia siapa, maka saya unfollow dia. Nah inilah kekurangan merekayasa jumlah followers dengan cara ini, karena jika ada yang sadar memfollow seseorang yang tidak mereka kenal, maka akan di-unfollow. Namun saya tak tau persis bagaimana proses rekayasa dengan cara ini.

Postingan ini bukan untuk mengajari cara merekayasa jumlah followers, tetapi share cara mudah mengidentifikasi akun yang merekayasa jumlah followers-nya. Karena saya hanya tau cara merekayasa jumlah followers dengan BOT, maka saya hanya bisa share cara mengidentifikasi followers BOT. Berikut salah ssatu akun yang saya yakini 16,000-an followers-nya BOT. Tak perlu saya sebutkan siapa, namun saya hanya mengambil beberapa contoh followers-nya:

Ada lagi sebuah akun anonim yang lumayan sedang naik daun tetapi 13,000-an followers-nya BOT. Ini contoh followers-nya:

Bagaimana mengetahui followers di atas adalah palsu alias BOT?

  1. Followers selalu orang asing.
  2. Jika dibuka timeline followers-nya, semuanya memiliki jumlah tweets 0.
  3. Jika dibuka profile followers-nya (seperti pada Uber Social), akan ada info tanggal pembuatan akun tersebut, dan semua akun di atas dibuat pada tanggal yang sama. Seperti ini:
  4. Followers model ini selalu berturut-turut dan tak ada followers asli di antara mereka. Jadi followers BOT selalu tak terpisahkan satu sama lain.
  5. Biasanya setiap pertengahan tahun, akun ber-followers BOT banyak di-unfollow followersnya.
  6. Perlu diingat, kadang akun ber-followers BOT tidak ketahuan karena sudah tertutupi dengan followers baru yang asli. Jika memang penasaran apakah seseorang ini followers-nya banyak yang BOT atau tidak, maka telaten saja membuka semua followersnya. Kadang ada yang di-scroll ke bawah langsung ketauan, kadang ada yang harus berkali-kali scroll ke bawah baru ketauan.

PS: Jika ada yang memiliki info lebih, please share!

Urgent: Selamatkan Binatang dan Komunitasnya

Saya menulis ini setelah mendapat kabar: komunitas X tidak jadi diundang dalam sebuah pertemuan para komunitas penyelamat binatang dengan salah satu calon DKI 1. Alasannya karena ada yang tidak setuju komunitas X diundang. Ini bukan hal baru yang pernah saya dengar dan hadapi dalam menyelamatkan binatang.

Memang belum genap setahun saya mengikuti perjalanan para penyelamat binatang di Indonesia ini, tapi saya sudah sering mendapat cerita atau bahkan mengalami sendiri bagaimana menyelamatkan binatang itu semakin sulit dengan adanya ketegangan antar komunitasnya. Bukan hal baru saya mendengar masalah ini.

Komunitas A tidak suka dengan komunitas B karena alasan prinsip. Komunitas Y tidak suka dengan komunitas Z karena masalah sumbangan. X mempermasalahkan siapa yang paling dahulu menangani sebuah kasus penyelamatan binatang dan mendapat nama. Z heran kenapa si X mau menolong si Y dalam kasus penyelamatan binatang, padahal mungkin yang akan mendapat nama di media si Y. Komunitas Q meminta komunitas A mengubah namanya karena selalu dikira sama oleh media. 2 komunitas penyelamat binatang yang selalu curhat kepada saya mengeluhkan satu sama lain. Bahkan 2 penyelamat binatang yang selalu saya idolakan, Z dan X,  memutuskan hubungan persahabatan merekadan terpecah menjadi 2 komunitas.

Apakah kita perlu selalu diingatkan bahwa tujuan utama kita berkumpul hanya satu dan sama yaitu untuk menyelamatkan binatang? Dari semua manusia di dunia ini, paling tidak para penyelamat binatang (dari komunitas dan dengan prinsip apapun mereka) tetap sahabat kita karena kita memiliki tujuan yang sama. Rasanya saya ingin mendatangi para penyelamat binatang dan meminta, "please, selamatkan binatang dan diri kita sendiri. Para binatang tidak membutuhkan kita yang terpecah belah memikirkan prinsip dan nama, tapi membutuhkan kita bersatu untuk menyelamatkan mereka sekarang dan ke depannya."

Sejujurnya, saya sangat berduka.

Fitnah Anti JIL Kepada Saya

Setelah mengikuti diskusi Anti JIL di Fisipol UGM 8 Juni 2012 itu, saya langsung mendapat berbagai fitnah dari para Anti JIL. Justru fitnah itu pertama kali muncul dari si pembicara pertama, dia memfitnah livetwit saya hanya menceritakan dirinya membahas soal tweet orang JIL saja. Mereka heboh maki-maki saya yang katanya tidak adil. Padahal isi livetwit saya tidak hanya itu.

Kemudian ada seorang wanita, yang sejak kasus di LKiS Mei lalu terus mentions saya di Twitter, juga turut memfitnah saya. Dia memfitnah: "Dian Paramita penghina Nabi Muhammad SAW" karena saya menyebarkan surat Muhammad kepada biarawan ini. Wanita itu juga memfitnah saya membela JIL karena saya ingin mendapat beasiswa dari JIL. Fitnah ini muncul karena dalam diskusi siang 8 Juni 2012 di Fisipol UGM itu saya membela JIL dan malamnya saya ngobrol dengan Budiman Sudjatmiko di Twitter tentang beasiswa di Inggris. Wanita itu menilik timeline saya dan setelah membaca obrolan saya tentang beasiswa itu, dia langsung mengasumsikan saya membela JIL karena ingin mendapat beasiswa dari JIL!

Mungkin wanita ini mengira semua tindakan manusia itu selalu bersifat transaksional. Dia mengira semua orang tidak pernah tulus jika membela sesuatu. Dia kira jika seseorang membela sesuatu itu untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya. Dia kira saya membela Irshad Mandji karena saya lesbi, saya membela Lady Gaga karena saya fans beratnya, saya membela JIL karena saya butuh beasiswanya. Dia kira semua yang saya lakukan selalu untuk kepentingan saya pribadi. Dia perlu tau, tak semua manusia berpikiran selicik dan sepicik itu. Dia perlu tau, banyak sekali manusia yang membela orang lain dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dia perlu tau dan menghentikan fitnah-fitnahnya.

Bahkan dulu setelah kasus penyerangan MMI di diskusi Irshad Manji LKiS Mei lalu, livetweet dan keesaksian saya yang mengatakan pager dijebol, makanan diinjak-injak, kaca perpus dipecahi, teman saya dipukuli mereka sebut ngibul. Mereka memfitnah saya ngibul karena kesaksian teman mereka dari anggota MMI berbeda dengan kesaksian saya. Sehari kemudian Sultan Hamengkubuono X ikut mengomentari kejadian ini dan akhirnya mereka diam tak lagi menyebut saya ngibul. (:

Baru-baru ini fitnah lain dari para Anti JIL juga muncul, antara lain mereka katakan Tuhan saya adalah $ alias uang. Mentions yang mengganggu saya terus datang hingga hari ini. Selain memfitnah, mereka juga memaki atau mengejek. Jika saya katakan mereka telah memfitnah dan memaki, mereka sebut saya lebay dan meminta bukti. Hahaha. Tentu saja bukti ada. Semua fitnah dan cacian mereka sudah saya capture dan simpan. Hanya saja, untuk apa meladeni mereka? Jika ada yang ingin melihat buktinya, saya perlihatkan secara langsung. Saya tidak mau publish buktinya dan membuat mereka terkenal lewat akun Twitter dan blog saya ini.

Ada yang menasehati saya untuk bersabar, didiamkan saja. Memang saya sudah mendiamkan mereka. Tapi mereka masih tetap saja mentions saya. Setiap hari. Semua tweet saya dikomentari. Bahkan tweet teman-teman yang me-mentions saya ikut dikomentari. Twit fitnah-fitnah mereka banyak di-retweet (RT) dan ditambahi komentar kasar. Semua memenuhi timeline saya. Membalas tweet mereka itu sama seperti berkelahi dengan monster yang jika lehernya dipotong justru akan tumbuh 3 leher baru. Membalas tweet mereka akan berujung pada pengroyokan mentions. Ada yang ikut mendebat, ikut memaki, atau ikut RT dan CC. Ada beberapa akun mereka yang setiap hari mengganggu saya. Tidak ada satupun tweet dia yang saya balas. Tapi tetap menganggu saya. Justru pernah ada yang setiap hari memaki dan mengganggu saya. Tak satupun ada yang saya balas. Malah tiba-tiba dia bilang sudah alergi dengan saya. Yang ganggu sapa, yang alergi sapa. Heheaheu.

Apakah mereka layak di-block? Sangat layak. Banyak yang menyarankan saya untuk mem-block mereka. Tapi perlu diketahui, kalo mereka di-block, mereka akan foto bukti di-block dan memamerkannya di diskusi-diskusi Anti JIL lainnya. Bangga di-block, merasa menang debat. Padahal yang mereka lakukan bukan debat, tetapi mengganggu. Berdebat itu seharusnya sopan, menghormati lawan debat, menggunakan argumentasi yang relevan, dan tetap stick pada topik. Tetapi mereka sebaliknya. Mereka sering melantur keluar dari topik, menggunakan kata-kata kasar, personal attacking dengan memaki kehidupan pribadi saya, hingga memfitnah. Mem-block mereka juga membuat saya tidak lagi bisa membaca fitnah-fitnahnya dan mendoakan mereka. (:  

Apa yang bisa saya lakukan? Ini senjata saya yang paling ampuh: percaya Allah. Karena itu saya percaya Dia akan selalu melindungi saya dari setan, akan selalu mengingatkan saya untuk bersabar, dan akan selalu memberi keadilan yang terbaik untuk umatnya yang mencintai-Nya dengan tulus. Dengan mempercayai-Nya, hati saya menjadi damai.

Diskusi Anti Jaringan Islam Liberal di Fisipol UGM 8 Juni 2012

Diskusi ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2012 lalu. Saat itu blog saya sedang direnovasi sehingga saya tak sempat posting. Tapi sudah saya tulis dan sekarang baru sempat saya postingkan.
Saya tau ada diskusi ini dari tweet seseorang di Twitter. Saya merasa saya harus bertemu anggota Anti Jaringan Islam Liberal (JIL) dan mendengarkan apa yang akan mereka sampaikan. Acara dijadwalkan pukul 13.00 WIB. Namun karena saya harus bimbingan skripsi dulu, sehingga saya datang terlambat. Kurang lebih setengah jam saya melewatkan diskusinya.


Lokasi diskusi di kampus Fisipol UGM. Terlihat 2 orang di depan kelas, satu moderator, satunya pembicara sedang berbicara dengan bantuan Power Point-nya. Saya langsung masuk kelas, duduk paling depan, dan mendengarkan sambil update live tweet. Saat membuka Twitter, ada sebuah tweet dari entah siapa yang CC ke saya isinya: "Dian Paramita udah dateng nih..."


Pembicara pertama saya nggak tau namanya, tapi saya tau Twitter-nya (karena setelah itu dia mentions saya melulu). Dari situ saya tau nama dia Aspin. Saat saya datang itu, dia sedang menunjukkan fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap pluralisme yang merujuk pada suatu ayat Al Quran. Setelah itu dia menyalahkan orang yang tidak sesuai Islam, yaitu JIL. Dia menunjukkan Surat Al Kahfa 20, yang inti isinya tentang barang siapa yang tidak sesuai Islam, maka akan masuk neraka. Dia menunjukkan foto-foto tweet orang JIL yang menurutnya menghina Islam. Dia juga sempat curhat kalo orang JIL suka mem-block mereka sampai menunjukkan foto-foto account orang JIL yang mem-block dia. Katanya, "orang JIL itu katanya membela perbedaan pendapat, tapi kalo kita debat trus kita di-block. Omongan orang JIL itu ga sesuai tindakan." Dia mengeluhkan tentang orang JIL yang beranggapan Tuhan tak perlu dibela, tetapi manusialah yang perlu dibela. Dia tidak paham logika JIL itu.


Sesi kedua, hadir seorang ustad yang juga datang terlambat. Saya berusaha mencari inti omongannya, tapi tak berhasil. Beberapa kali si ustad hanya mengulang perkataan pembicara pertama. Sehingga tidak saya tulis ulang disini.


Saat sesi pertanyaan, ada 3 penanya termasuk saya. 1 penanya dengan suara yang sangat pelan bertanya tentang Islam, 1 penanya dari mahasiswa Katolik mengeluhkan tentang definisi pluralisme dari MUI dan Anti JIL yang mendiskreditkan agama lain. Dan saya bertanya cukup banyak, berikut pertanyaan saya:
  1. "Kita hidup di Indonesia yang bukan negara Islam. Ada agama selain Islam. Kalo mengharamkan pluralisme, trus gimana? Mau apa?" Dia jawab, "bahwa kita boleh menghargai agama lain tapi tetap Islam itu di atas agama lain karena Islam itu ekslusif." Tadinya saya mau jawab lagi, "baru satu agama merasa paling eksklusif aja Indonesia jadi seperti ini, gimana kalo kelimanya merasa eksklusif sepertimu?" Tapi saya tidak diberi kesempatan, pembicara pertama menolak saya debat dengan memberi isyarat tangan "tunggu" tapi kemudian saya tetap tidak diberi waktu.
  2. "Kenapa kalian harus sibuk menyalahkan orang lain tidak sesuai Islam jika Allah saja sudah menjanjikan neraka seperti pada Surat Al Kahfa 20 yang Anda sampaikan tadi?" Ini tidak dijawab.
  3. "Toh kalo ada orang yang melakukan dosa, apa ruginya Anda?" Ini juga tidak dijawab. Tapi dia melantur sampai ke penolakan Irshad Manji & Lady Gaga. Katanya, "wajar kalo sebagai tuan rumah saya tidak suka tamunya, saya boleh menolak tamu datang." Dia lupa, tuan rumah negara ini tidak hanya dia dan teman-temannya. Lagi-lagi saya tidak diberi kesempatan mendebat. Dia memberikan isyarat tangan "tunggu" lagi tapi saya tetap tidak diberi waktu.
  4. Mereka anggap omongan JIL tidak sesuai tindakan karena katanya JIL membela kebebasan berpendapat tetapi suka mem-block. Menanggapi itu, saya katakan di depan peserta, "bagaimana tidak orang JIL tidak mem-block mereka-mereka ini? Lha wong isi tweetnya saja memaki-maki. Saya ya, Mbak-Mas, sejak kasus di LKiS Mei lalu, tiap hari dalam sejam bisa tuh puluhan mentions saya isinya cuma ngatain saya, 'goblok, bego, otaknya rusak, kalo ga pake kerudung jangan berani ngomongin Islam.' Mungkin orang JIL sudah tidak tahan membaca caci-makian itu jadi di-block. Mereka layak di-block kalo isi tweet-nya seperti itu. Itu bukan kebebasan berpendapat namanya. Tapi kalo saya, mereka tidak saya block, saya mau liat sampai seberapa hebohnya mereka mencaci saya." Pembicara pertama tersenyum malu, lalu mengaku, sudah sering menegur temannya yang suka memaki tidak sesuai substansi. Dia juga sempat bilang, "mungkin kita sering counter ya Mbak di Twitter" Hahaha. Saling counter gimana, saya saja tidak pernah bales twit dia yang, maaf, nggak jelas itu. Sampai sekarang dia hanya suka RT tweet temannya yang sedang mentions saya dengan "Hahahaha" saja. Itu sesuau substansi?
  5. Saya bacakan mereka surat Nabi Muhammad SAW untuk biarawan Kristen yang Muhammad membela Kristen. Saya dapat surat tersebut dari Kompas disini. Lagi-lagi tidak ditanggapi.
  6. Menanggapi dia yang tidak paham mengapa orang JIL membela yang lemah, bukan Tuhan, saya katakan, "karena Tuhan itu default-nya sudah benar, sangat suci, tak perlu dibela lagi. Maka yang perlu dibela yang lemah, yang butuh bantuan kita yang lebih kuat ini." Lalu dia jawab yang dia cintai akan akan dia bela. Dia menganalogikan cinta kepada istrinya, kalo istrinya dicolek tentu dia bela. Saya tidak habis pikir, cinta terhadap Tuhan dia dianalogikan cinta terhadap istri?


Di akhir acara pembicara pertama bilang kalo Islam mengkafirkan agama lain, sama seperti Katolik mengkafirkan Islam. Langsung si mahasiswa Katolik membantah tegas, "itu tidak benar! Dalam agama saya, Katolik, tidak ada kita mengkafirkan Islam! Jadi mohon dikoreksi, itu tidak benar!" Dari situ saya menjadi curiga, jangan-jangan definisi "pluralisme" menurut mereka berbeda dengan definisi aslinya. Maka saya juga sempat menanyakan lagi apa definisi "pluralisme" menurut mereka, tapi si ustad menjawab enteng, "baca saja di buku." Saya katakan padanya, "saya sudah bosen, tiap tanya kepada kalian disuruhnya baca di buku. Saya tu tanyanya kepada Anda, bukan pada buku. Kalo memang kalian punya jawabannya, jawab sendiri, jangan suruh saya cari sendiri di buku. Itu kalo memang kalian punya jawabannya." Butuh beberapa saat sampai dia akhirnya menjawab bahwa definisi "pluralisme" menurut mereka berarti semua agama sama. Padahal menurutnya dan pembicara pertama, agama Islam tidak sama dengan agama lain karena Islam paling tinggi derajatnya.


MC pun menyetop paksa perdebatan kami karena waktu sudah habis. Tapi tiba-tiba dari kursi bagian belakang ada mahasiswa berteriak, "saya cuma mau tanya satu hal aja! Kalo Anda mengharamkan pluralisme hanya karena satu ayat itu saja, LALU DIMANA KEADILANNYA?!" Suasana sedikit tegang tapi kemudian ditutup. Pembicara pertama maupun si ustad tidak menjawab pertanyaan itu. Overall, dari 4 peserta yang ikut bersuara dalam sesi tanya-jawab, 3 menentang keras kedua pembicara. Di luar kelas saya bertemu dengan beberapa mahasiswa yang tadi di dalam diskusi, salah satunya ketua acara diskusi mingguan di Fisipol UGM tersebut. Mereka mengatakan inti diskusi dari Anti JIL sangat provokatif tetapi mereka setuju diskusi semacam ini harus terus dilakukan. Mahasiswa-mahasiswa itu berencana akan membuat lagi tetapi dengan 2 sumber yang lebih seimbang. Siang itu sangat cerah dan Fisipol UGM tak mampu dipengaruhi Anti JIL.


PS: Setelah saya pulang, muncul berbagai fitnah dari Anti JIL. Bisa dibaca di postingan saya disini.

TwitRadio #3: 3 Akun Teman Puasa

Tadi dari jam 21.00 hingga 23.00 WIB, walau suara hampir hilang dan batuk-batuk melulu, saya tetap semangat on air di #TwitRadio di Unisi 104.5 FM. Acara ini sudah yang ke-3 dan seperti biasa saya sebagai guest host-nya! Sebelum masuk pada acara, saya menceritakan 3 topik terheboh di Twitter, antara lain:

  1. Penembakan di premiere Batman The Dark Knight Rises. - Tadinya nama pelaku penembakan, James Holmes, menjadi trending topic (TT) dunia tapi diprotes salah satu keluarga korban untuk tidak membuat namanya terkenal. Lalu nama Holmes hilang dari TT - Twitter korban meninggal di penembakan massal adalah Jessica Ghawi dan Alex Sullivan. - Tweet terakhir Jessica Ghawi: “@jessespector MOVIE DOESN'T START FOR 20 MINUTES" - Tweet terakhir Alex Sullivan: “#TheDarkKnightRises @Reel_Nerds oh man one hour till the movie and its going to be the best BIRTHDAY ever” - Juni lalu, Jessica sempat selamat dalam kasus serupa di Toronto. Tapi sayangnya dalam kasus penembakan bulan ini, nyawanya harus pergi.
  2. Foto hoax kasus kerusuhan antara umat muslim Rohingya dan umat Buddhist yang ada di Burma (Myanmar). Dalam foto itu banyak mayat bergelimpangan dan ada umat Budha berjalan mengelilinginya. Padahal itu adalah foto umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina tahun 2010 lalu.
  3. "mEdh bUka pUaSa eAaa cEmenH-cEmenQuHHhhh" menjadi TT setelah @radityadika tweet kalimat itu menjelang berbuka puasa wilayah Jakarta. Sempat ada seorang dari German @alexlehm katakan: “mEdh bUka pUaSa eAaa cEmenH-cEmenQuHHhhh" has to be one of the longest trending keywords ever (plus I don't know what it means)

Setelah itu, kita masuk ke acara utama! Tema #TwitRadio kali ini berhubungan dengan puasa. Bulan ini bulan puasa kita dan tepat juga dengan bulan libur! TV kadang membosankan, mau pergi bingung ngapain, pengennya tidur-tiduran aja. Tapi sambil tiduran enaknya ngapain? Nge-tweet! Nah saya menemukan 3 akun Twitter yang pas banget untuk menemani kita berpuasa, maka tema kita kali ini "3 Akun Teman Puasa".

Bintang tamu kita khusus untuk tema ini antara lain @GardaSatwa, @GenkSahur (a.k.a @GenkBatal), dan @abugetdotcom. Dari @GardaSatwa diwakili oleh @tidvrberjalan dan @Nongki__, dari @GenkSahur diwakilkan oleh @argamoja, @ikramarki_, @SAGABdibalik, dan @abugetdotcom diwakili oleh @inestjokro dan khusus Rindra via telp. Rame bangetttt! Senangnya! Yeyeyey! Berikut beberapa info dan kesimpulan dari pembicaraan kita tadi:

  1. @GardaSatwa adalah akun khusus untuk kita yang peduli pada kesejahteraan binatang. Akun ini mengajak kita untuk berfikir bahwa kita tidak hidup sendiri, yaitu para hewan. Mereka menceritakan kisah rescue stray animals, true sotry rumah jagal warung makan daging anjing di Indonesia, dan beberapa cerita tentang sadisnya pelatihan topeng monyet. Akun ini dilatar belakangi oleh organisasi yang bernama sama dan sudah tercatat secara hukum. Yang ingin gabung dan tanya-tanya bisa langsung mention mereka, atau buka website-nya, atau bahkan add pin BB-nya di 25848CDE. (:
  2. @GenkSahur adalah akun khusus mengajak kita untuk rame-rame nge-tweet tentang sahur kita sambil menunggu sahur. Tidak hanya itu, akun ini memiliki kegiatan sahur bareng yaitu menggrebek kos-kosan atau kontrakan kamu untuk dianterin makanan sahur! Wow! Akun ini juga akan menawarkan beberapa kuis dengan hadiah menarik! Bahkan katanya nanti makanannya ada KFC! Maklum mereka disponsori oleh sebuah provider sehingga dermawan. Hohoho. Tapi mereka membuat saingan sendiri yaitu akun bernama @GenkBatal. Isinya ngajak batal puasa. Hahaha. Yang mau ikutan, follow them dan ikuti kegiatannya!
  3. @abugetdotcom adalah akun khusus video games lover! Pecinta video games sejati ternyata tidak hanya menikmati permainan, tapi juga detail gambar dan lagunya. Katanya Ines, mereka sudah agak sebel dengan games jaman sekarang yang gitu-gitu aja. Padahal dulu banyak yang tema, gambar, dan lagu-lagunya masterpiece. Sehingga akun ini lebih sebagai wadah nostalgia bagi para gamers pada game lawas yang indah-indah itu.

Thank you for listening! (;

PS: Saya on air #TwitRadio setiap Senin, pukul 21.00 hingga 23.00 WIB di Unisi 104.5 FM. Untuk streaming bisa di Jogja Streamers, Nux Radio, atau Tune In. Untuk Blackberry launcher bisa di http://bb.unisifm.com :)