Sincere Condolences For The Dark Night Rises Premiere Victims

I was never afraid to die, but I often think about death. Where am I going to die? What causes my death? This thought never stops every day.

Mass shootings in Colorado July 20th 2012, made me more believe that life is so difficult because we easily could die anytime, anywhere, even with any ridiculous reasons. Just watching a movie in the theaters, we could have met death and dying on the spot. Horrifying, of course.

But more horrifying to those who have left behind. They still have to move on and deal with the sadness. What a terrible loss, to that I say the sincerest condolences. I'm sure the victims are already happy meeting God up there in a place called peace.

So often I have found myself taking it for granted. Every hug from a family member. Every laugh we share with friends. Even the times of solitude are all blessings. Every second of every day is a gift. 

- one of the victim, Jessica Ghawi (1988-2012).

Sincere Condolences For The Dark Night Rises Premiere Victims

I was never afraid to die, but I often think about death. Where am I going to die? What causes my death? This thought never stops every day.

Mass shootings in Colorado July 20th 2012, made me more believe that life is so difficult because we easily could die anytime, anywhere, even with any ridiculous reasons. Just watching a movie in the theaters, we could have met death and dying on the spot. Horrifying, of course.

But more horrifying to those who have left behind. They still have to move on and deal with the sadness. What a terrible loss, to that I say the sincerest condolences. I'm sure the victims are already happy meeting God up there in a place called peace.

So often I have found myself taking it for granted. Every hug from a family member. Every laugh we share with friends. Even the times of solitude are all blessings. Every second of every day is a gift. 

- one of the victim, Jessica Ghawi (1988-2012).

TwitRadio #2: Menjaga Keamanan Akun Twitter

Tadi kesempatan saya yang ke-2 menjadi guest host dalam acara #TwitRadio di Unisi 104.5 FM. Kali ini tema acara kita "Menjaga Keamanan Akun Twitter". Awalnya tema kita "Hack Twitter" tapi kita ubah karena takut dikira mau ngajarin caranya nge-hack akun orang lain. Hehehe. Latar belakang saya mengangkat tema ini karena pada 6 Mei 2010 akun Twitter saya, @missmimit, adalah salah satu korban pembajakan. Saat itu followers saya sekitar 600-an. Walau sedikit, jaman itu saya sudah bangga banget. Jadi rasanya sangat kehilangan saat seseorang membajak akun saya lalu unfollow seluruh following dan yang paling menyedihkan, mem-block seluruh 600-an followers saya. Heart taking! Hiks. Seminggu kemudian akun saya dikembalikan oleh Twitter, tapi semua sudah terlambat. Hari itu juga Facebook page saya juga dibajak, namun beberapa menit kemudian langsung kembali walau seluruh fotonya dihilangkan si hacker. |: Setahun kemudian blog saya ini juga dibajak, bahkan 2 kali. Bah, saya kok jadi langganan para hacker ya. |:

Saya mengundang Bernard Batubara sebagai salah salah satu korban pembajakan Twitter dan Bernad Satriani sebagai mantan hacker. Keduanya bersedia saya ajak ngobrol mengenai pengalamannya dibajak dan membajak serta tips dan trick dari mereka untuk menghindari akun kita dibajak. Berikut beberapa kesimpulan pembahasa kita tadi:

  1. Beberapa bulan yang lalu akun Twitter pertama Benzbara yang @Benzbara dibajak. Modusnya si pembajak adalah mengirimi email yang mirip sekali dari Twitter dan menawarkan Bara Verified Account asalkan dia bersedia menjawab beberapa pertanyaan. Sayangnya saat ditanyai password Twitter-nya, dengan lugu Bara menjawabnya dan beberapa menit kemudian akunnya yang memiliki followers 7,000-an itu dibajak. Huhuhu. Namun no need to worry, si empu akun @RadioGalau itu sekarang sudah move on dan sekarang followers-nya sudah mencapai 14,000-an! Wow!
  2. Sebagai mantan hacker, Bernad mengatakan modus hacker yang membajak akun Twitter saya dan Bara adalah phising, yaitu mengirimi email yang mirip Twitter sehingga kita percaya untuk memberi password kita. Kata Bernad, siapapun bisa dengan mudah mengirimi email dari twitter.com. Waduh. Tinggal meniru layout email-nya Twitter saja, mengirim dari twitter.com, lalu menipu calon korban. Nah kata Bara, untuk memastikan sebuah email itu benar dari Twitter, kita coba reply email mereka dan pastikan alamat email itu masih tetap dari twitter.com. Kalo tidak, maka perlu dicurigai.
  3. Bernad menambahkan, modus lain yang dipakai hacker adalah mengkorek kehidupan kita melalui pembicaraan santai yang sebetulnya mengkorek jawaban pada sequrity question akun Twitter kita. Jadi buatlah sequrity question kita yang sulit dengan jawaban yang tidak masuk akal sekalian agar tidak mudah dikorek-korek. Begitu juga dengan password, sebaiknya yang panjang dan mengandung angka.
  4. Bernad memberi tips agar tidak membuka link yang sering kita dapat melalu direct message (DM) Twitter. Jika sangat penasaran dengan link itu, maka bukalah dari browser lain,selain browser yang sedang kita pakai untuk mengakses akun Twitter kita. Jadi kalo kita sedang membuka Twitter kita di browser Chrome, maka copy paste saja link-nya dan buka link-nya di browser Firefox.

Thank you for listening! (;

PS: Saya on air #TwitRadio setiap Senin, pukul 21.00 hingga 23.00 WIB di Unisi 104.5 FM. Untuk streaming bisa di Jogja StreamersNux Radio, atau Tune In. Untuk Blackberry launcher bisa di http://bb.unisifm.com :)

Awal Kemenangan Jaman Ini


Foto dari sini.
Apakah ada sebuah perjuangan tanpa proses dan dalam waktu yang singkat? Untuk lepas dari kerjasama raja Indonesia dengan penjajah Belanda yang merugikan rakyat, Indonesia perlu waktu 350 tahun. Belum lagi perjuangan bebas dari penjajah-penjajah lain, termasuk Soeharto dan kroni-kroninya. Nenek moyang kita telah banyak merelakan hidupnya demi sebuah perjuangan yang akhirnya kita rasakan kenikmatannya hari ini. Butuh pengorbanan dan waktu. Sebuah proses yang sangat mulia.
Namun di jaman ini pun kita memiliki masalah baru, penjajah baru: partai. Dengan memanfaatkan topeng "wakil rakyat", mereka bermain sendiri untuk kepentingan mereka sendiri. Menggandeng seseorang yang baik untuk diletakkan pada jabatan vital sebagai tameng mereka melakukan kegiatan yang merugikan rakyat. Tak bisa selamanya rakyat Indonesia diperlakukan seperti ini. Sama seperti tak selamanya rakyat Indonesia mau dijajah Belanda, Inggris, Spanyol, Jepang, maupun Soeharto. Meniru nenek moyang, kita harus berjuang melawannya. Perjuangan itu adalah memiliki pemimpin yang independen, tanpa partai. Terpilihnya pemimpin independen membuat partai tak bisa banyak mencampuri kepemimpinannya, sembunyi di baliknya, merugikan rakyatnya. Pemimpin independen bergerak bebas untuk kepentingan rakyat. Jika dalam masa jabatannya pemimpin independen merugikan rakyat, ia akan jatuh karena baik partai maupun rakyat tak ada yang mendukungnya. Sebuah hubungan saling membutuhkan antara pemimpin dan rakyatnya. Konsep kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia jaman ini.
11 Juli 2012 kemarin pasangan cagub dan cawagub independen DKI Jakarta berhasil meraih awal kemenangan atas perjuangannya. Walau tidak meraih posisi teratas, namun mereka berhasil meraih peringkat di atas pasangan yang didukung 17 partai termasuk partai besar Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bagaimana mungkin pasangan yang didukung sekian banyak partai senior dikalahkan oleh pasangan baru yang independen? Kenyataannya bisa. Kenyataannya rakyat mampu membuatnya mungkin. Rakyat bersama-sama telah menunjukkan bahwa soon mereka bisa bebas dari partai yang menjajah pemimpinnya. Rakyat bersama-sama menggertak. Inilah perjuangan baru. Inilah awal kemenangan jaman ini.
Malam setelah pengumuman quick count cagub-cawagub DKI Jakarta kemarin, seseorang menghina pasangan independen tersebut. Bahwa pasangan independen kalah, seharusnya para pendukungnya malu. Dia merasa lebih hebat karena calon dukungannya menang sementara calon dukungan orang lain kalah. Dia tak tahu, bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk kemenangan hari ini saja. Perjuangan ini untuk kemenangan jangka panjang yang membutuhkan proses untuk mencapainya. 11 Juli 2012 kemarin rakyat sudah mencapai awal kemenangannya. And we wont give up.

 

Untuk Menyelamatkan Ibukota, Saya Dukung Faisal Basri

Tak harus menjadi superhero, jaman sekarang masing-masing dari kita bisa menyelamatkan ibukota dengan sebuah kekuatan sederhana, yaitu bersuara. 11 Juli 2012 besok nasib Jakarta ditentukan oleh warganya yang bersuara. Akan menjadi konyol jika kita memiliki kekuatan bersuara, namun memilih golput, membuang kesempatan menyelematkan ibukota dengan sia-sia. Padahal turut bersuara artinya memiliki kesempatan memilih pemimpin terbaik untuk kita. Walaupun seluruh pilihan itu buruk, paling tidak kita telah memilih yang terbaik, bukan justru memberi kesempatan yang terburuk dari yang terburuk untuk menang. Akhirnya kita sendiri yang merugi. Muncul banyak pertanyaan serupa: tapi jika dipaksa memilih, mereka akan asal memilih, hasilnya sama saja mereka bisa memilih yang terburuk? Maka jawabannya: jangan asal pilih! Jika setiap hari mengeluhkan Jakarta macet, seharusnya kita turut berusaha menguranginya, yaitu dengan memilih pemimpin yang terbaik untuk mengatasinya. Memilih bukan sekedar datang lalu mencoblos kertas. Memilih adalah proses yang dalam. Kita perlu mengeluarkan tenaga untuk mengetahui isi setiap calon pemimpin, sehingga kita memiliki bekal keyakinan siapa yang paling pantas memimpin kita. Bekal keyakinan memilih pemimpin itu ada dua, yang pertama adalah track record-nya. Ada 2 calon gubernur DKI yang sudah terbukti memiliki track record hebat, berintegritas kuat. Yang pertama adalah calon gubernur (cagub) yang sebelumnya pernah memimpin sebuah kota. Banyak teman mencintai sosok beliau. Sosok yang akhir-akhir ini sering masuk berita sebagai sosok pemimpin yang sederhana dan memperjuangkan produksi dalam negri. Beliau juga telah berhasil menyelamatkan pedagang lokal dari serbuan mini market ternama. Beliau memang sosok yang berhasil dan dicintai.

Yang kedua adalah Faisal Basri. Wimar Witoelar pernah memberi testimoni, "Faisal Basri lebih konsepsional sebagai ekonom. Ekonomi yang dijalankan secara konsepsional tidak bisa memberi toleransi kepada korupsi." Ini benar. Tahun 2003, beliau sudah berani mengatakan jika Miranda Goeltom terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia, maka akan menjadi bencana nasional, seperti pada berita disini. Walau Miranda adalah gurunya, beliau tidak peduli. "Miranda itu guru saya. Tetapi karena urusannya menyangkut negara, nggak ada urusan," katanya seperti dalam berita disini. Di tahun 2010, walaupun dicaci-maki oleh Anggota Pansus Centurygate, Faisal Basri tetap tegas mengatakan bailout dari Sri Mulyani itu langkah terbaik, seperti pada berita disini. Untuk seseorang yang sudah dikelilingi dengan urusan politik, menjadi tegas itu sulit. Perlu jiwa yang percaya diri dan tidak memikirkan dirinya sendiri untuk bisa teguh mengkritik yang salah dan kuat membela yang benar. Integritas ini dimiliki Faisal Basri.

Akan tetapi jangan lupakan bekal kedua dalam memilih pemimpin, yaitu latar belakangnya.  Siapa yang mendukungnya? Siapa yang mendanainya? Bagaimana efek dukungan itu setelah dirinya terpilih? Ada seorang cagub yang memiliki track record baik namun latar belakangnya didukung oleh partai dan bahkan oleh seseorang yang terkait dengan kasus pelanggaran HAM. Siapa yang bisa menjamin sebuah partai atau sekelompok orang tidak meminta timbal balik atas dukungannya? Meresahkan jika lagi-lagi cagub yang didukung oleh partai akan berhutang budi pada partai itu, pada kelompok tertentu. Ini akan berdampak pada kebijakan-kebijakan yang menguntungkan lingkaran mereka sendiri, bukan rakyat secara keseluruhan. Sebuah kontrak politik di atas kehidupan rakyat. Kenyataan ini ironis. Jika semua calon pemimpin didukung oleh partai dan sekelompok orang, maka Jakarta seperti tak ada harapan.

Harapan Jakarta adalah memiliki pemimpin yang komplit. Bekal integritas calon tidak cukup. Kita juga perlu menilik integritas pendukung dibaliknya. Kemudian sebuah berita muncul, "Faisal Basri maju sebagai calon gubernur DKI independen, bukan dari partai." Hey Jakarta, kamu masih punya harapan! Harapan untuk tidak tergantung pada partai atau seseorang yang banyak duit namun punya sejarah kelam. Karena calon independen berangkat dari dukungan rakyat, yang hanya akan berhutang pada rakyat. Apakah gubernur independen sudah pasti tergantung pada rakyat dan tidak akan melupakannya? Tentu, karena hanya rakyatlah massa yang akan selalu mendukungnya. Bukan partai, bukan DPRD, bukan segelintir orang kaya. Hanya rakyat. Ia tak mungkin melupakan rakyat, tumpuan kepemimpinannya.

Sekali lagi, kita tak harus menjadi superhero untuk bisa menyelamatkan ibukota. Cukup menggunakan kekuatan kita, yaitu bersuara. 11 Juli 2012 besok nasib Jakarta ditentukan oleh warganya yang bersuara. Keluarkan tenaga untuk mengetahui setiap isi calon pemimpin kita. Tidak hanya sosok pemimpinnya yang menjadi bekal dalam memilih, tetapi juga latar belakang pendukungnya. Kita harus berusaha memastikan pilihan kita yang terbaik dari yang lain. Karena usaha kita berujung pada perbaikan kehidupan kita sendiri nantinya.

Saya bukan warga Jakarta. KTP saya Sleman. Beberapa orang Jakarta memandang saya sinis karena saya mencampuri urusan warga Jakarta. Bahkan seorang teman bertanya pada saya, "KTP mu tu manaaa? Ngapain ikut-ikut dukung Faisal Basri!" Sounds right but wrong. Salah kah kita, warga luar Jakarta, ikut membahas atau bahkan mendukung seorang cagub DKI besok? Tidak. Jakarta sebagai ibukota negara adalah pusat politik dan ekonomi negara. Maka kebijakan dan perubahan politik maupun ekonomi yang terjadi di Jakarta akan berdampak di kota lain. Di kota saya dan kota-kota lainnya. Maka menjadi kewajiban kita semua untuk turut mencampuri masa depan Jakarta. Jangan suruh kita duduk manis, berdiam diri, tak berbuat apapun untuk ibukota saat sebenarnya kita memiliki suara dan media untuk turut berbuat sesuatu memperbaikinya. Diam adalah kemunduran. Lebih baik buka mata dan gunakan kekuatan kita bersuara dengan bijak, karena misi kita sama: memperbaiki ibukota negara tercinta, Jakarta.

Terkait:

 

TwitRadio #1: Kampanye Cagub DKI1 di Social Media

Tadi kesempatan pertama saya menjadi penyiar tamu di acara #TwitRadio Unisi 104.5 FM. Tema pertama acara saya ini sudah cukup berat tapi menurut saya asyik, yaitu "Kampanye Cagub DKI1 di Social Media". Twitter Indonesia, khususnya Jakarta, sedang heboh sekali membahas mengenai calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) untuk DKI 1 nanti dan social media, terutama Twitter, telah menjadi media baru untuk berkampanye. Namun apakah signifikan membantu? Sejak reformasi tahun 1998, Indonesia adalah negara demokrasi, yaitu pemilihan pemimpin negara maupun daerah ditentukan langsung oleh rakyatnya. Di negara demokrasi ini, rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam berpendapat. Bersamaan dengan itu, internet mulai diakses oleh masyarakat Indonesia. Internet yang awalnya digunakan masyarakat hanya untuk browsing dan chatting, sekarang memiliki social media seperti Facebook, Twitter, atau Youtube, dimana masyarakat bisa bebas berpendapat, berkomentar, dan berkreasi lalu disampaikan kepada masyarakat luas. Ini semua berhubungan. Saat rakyat negara ini dapat memilih pemimpinnya secara langsung dan bebas berpendapat, saat itu pula ada media yang mempermudahnya. Peran social media dalam politik yang paling fenomenal terjadi akhir-akhir ini adalah pemilihan Presiden Obama tahun 2008 dan revolusi Mesir tahun 2011 lalu. Nah 2 minggu lalu kampanye cagub DKI 1. Bagaimanakah peran social media pada kampanye ini?

Bintang tamu yang bergabung dalam tema ini ada 3, yaitu Angga Sasongko (sutradara Hari Untuk Amanda) yang menjadi tim sukses salah satu calon DKI 1, Utied Putri (mahasiswa) sebagai Media Analyzst, dan Argadi (mahasiswa) sebagai pengguna Twitter yang merasakan kampanye di social media. Seharusnya ada 2 binta tamu ternama lainnya yang sebelumnya bersedia bergabung yaitu Glenn Fredly dan Erdian Anji. Namun keduanya dengan menyesal mendadak berhalangan untuk bergabung. It's okay Mas Glenn dan Mas Anji! Di lain kesempatan ya! (:

Dalam waktu 2 jam itu kami membahasnya dan kami mendapatkan kesimpulan, antara lain:

  1. Menurut Utied, walau tidak signifikan, namun social media mampu menjadi media untuk berkampanye calon pemimpin khususnya di kalangan anak muda.
  2. Menurut Angga Sasongko, social media memudahkannya dalam usahanya mensukseskan calon gubernur pilihannya.
  3. Menurut Argadi, sampai sekarang belum ada tim sukses yang annoying dan semua masih dalam tahap wajar. Walaupun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan para tim sukses seperti tidak mempercayakan akun Twitter cagub/cawagub pada orang lain selain cagub/cawagub itu sendiri kecuali hanya share link.

PS: Saya on air #TwitRadio setiap Senin, pukul 21.00 hingga 23.00 WIB di Unisi 104.5 FM. Untuk streaming bisa di Jogja StreamersNux Radio, atau Tune In. Untuk Blackberry launcher bisa di http://bb.unisifm.com :)

Who Are Your Real Friends?

From all your friends, who are your real friend? What is the difference between a friend and a real friend? What makes a person in our lives more special than the others? I was confuse answering all that. But yesterday, suddenly I found the answer when I watched TV. There was Viola Davis in an interview said,

Real friend is one who appreciates our passion, our dreams, and say, "you know what, let's make that happen."

I was deeply moved to heard it. Davis was right. Best friends are those who really know us and our dreams, so they will understand and appreciate it, even they wanted to help us to achieve it. Now I know who are my real friends.

I Wish

Turned 24 today. What is missing in my life? Nothing. I did not dare to ask anything to God, who always loved me. I just hope I can always be happy and blissful in the rest of my life. Amen.

PS: Thank you all for the greetings. I really enjoy getting all the birthday greeting and prayer. For me it's an incredible gift of joy. Thank you ...

On Air Every Monday 9-11 PM at #TwitRadio Unisi 104.5 FM!

Starting this month I get the chance to be guest host on "# TwitRadio" Unisi 104.5 FM every Monday 21:00 until 23:00 WIB! Yes I am very lucky to have this opportunity where I am free to choose the theme that is trend on Twitter and I am free to invite the guest stars. Unisi FM even offer me the technology Skype where we can invite guests from out of town to join in this live show and can be directly accessed via streaming! Yayyyy! People from around the world can watch my face and the guest stars! Yayyyy!

So tell me your suggestions for the theme or any response to my Twitter account, Unisi FM's Twitter account, or the guest star accounts. Stay tune when I'm on air and let's have a fun chit chat! Can not wait!

PS: For streaming you can go to Jogja Streamers, Nux Radio, or Tune In. For the Blackberry launcher you can go to http://bb.unisifm.com :)

On Air Tiap Senin 9-11 PM di #TwitRadio Unisi 104.5 FM

Mulai bulan ini saya mendapatkan kesempatan menjadi penyiar tamu di acara "#TwitRadio" Unisi 104.5 FM setiap Senin Pukul 21.00 hingga 23.00 WIB! Ya saya beruntung sekali mendapat kesempatan ini dimana saya bebas menentukan tema yang sedang trend di Twitter dan bebas mengundang bintang tamunya. Bahkan Unisi FM menawarkan saya teknologi Skype dimana kita bisa mengajak bintang tamu dari luar kota untuk ikut bergabung dalam acara ini dan bisa langsung diakses melalui streaming! Yayyyy!  Tampangku dan para bintang tamunya bisa ditonton seluruh Indonesia! Yayyyy!

Jadi saya tunggu usulan tema atau tanggapan kamu melalui akun Twitter saya, akun Twitter Unisi FM, atau akun bintang tamunya. Stay tune when I'm on air and let's have a fun chit chat! Can't wait!

PS: Untuk streaming bisa di Jogja Streamers, Nux Radio, atau Tune In. Untuk Blackberry launcher bisa di http://bb.unisifm.com :)