Uncategorized

Membagikan Kaos Gratis #MengenangMunir Jogja

Horeee 20 Maret 2011 kemarin akhirnya saya membagikan kaos gratis #MengenangMunir ke tukang becak, tukang sampah, pedagang kecil, hingga mbak penjual sate. Kaos ini diproduksi dengan dana yang dikumpulkan dari hasil lelang kaos pada acara Mengenang Munir, 8 Desermber 2010 lalu.
Tentu saya tidak sendirian saat membagikan kaos. Dengan sebuah mobil box, saya ditemani sang pacar, Savior Band, dan juga Mbak Achi dari WOMAGZ. Beruntung saya ditemani mereka, karena ternyata pembagian kaos gratis hampir sesulit membagikan sembako. :(
Awalnya kita membagikan ke tukang becak depan Mirota Kampus. Suasana tenang dan asyik.

Lalu ke tukang becak di Terminal Terban, ke tukang becak, tukang sampah, tukang koran, dan pemulung di Jalan Sudirman.




Namun saat di Jalan Mangkubumi, kita kewalahan membagikan. Ada sekitar 20 orang menyerbu mobil box kami dan berebut meminta kaos. Padahal banyak dari mereka bukan tukang becak bahkan pengendara motor yang lewat. Nggak malu ya?  Maka dari itu saya tidak memiliki foto saat di Mangkubumi dan Malioboro. Namun setelah itu kami ke depan Jogjatronik dan memberikan kaos kepada para tukang becak dan andong yang lewat.

Sungguh menyenangkan, karena bisa menjalankan kewajiban saya sekaligus membahagiakan orang lain yang mendapatkan kaos. Tapi sedikit menyedihkan saat ada juga yang tidak mendapatkan kaos. Rasanya ingin membagikan ke semua orang. :(
Kaos masih ada yang harus dibagikan ke Jakarta, Bali, dan kota kelahiran Munir, Malang. Sampai jumpa di pembagian kaos gratis berikutnya! :)
PS: Kaos-kaos ini bukan milik saya, melainkan milik para peserta lelang kaos Munir 8 Desember 2010 lalu. Saya janjikan kepada mereka untuk membagikan kaos ini secara gratis ke rakyat kecil yang berusaha. Bukan ke teman saya atau siapapun yang tidak masuk dalam kategori itu. Mohon dimaklumi jika kota lain tidak dibagikan kaos gratis, ini karena keterbatasan kaos. Terima kasih. :)

Pelecehan Seksual & Tips Menghadapinya

Banyak yang mengira pelecehan seksual itu diperkosa atau dipegang bagian pribadinya. Seperti pembantu saya barusan, dia sedang menyapu di belakang saya, tiba-tiba heboh bertanya, "pelecehan seksual kenapa Mbak Mit? Ada yang diperkosa???!!!" (-____-)
Padahal tidak. Pelecehan seksual tidak harus diperkosa atau disentuh bagian pribadinya. Pelecehan seksual bisa berupa joke, rayuan, dipegang pundaknya, dicolek, atau hanya sebuah tatapan. Jika Anda merasa  risih bahkan jijik karenanya, itu semua sudah bisa disebut pelecehan seksual dan kita berhak untuk tegas atau bahkan marah untuk menyatakan keberatan atau menolaknya. Jangan malu atau tidak percaya diri saat menolaknya. Semakin kita terlihat malu atau lemah, semakin gampang dilecehkan.
Ada beberapa tips untuk menghadapinya. Jangan terlalu lebay tapi jangan terlalu lemah. Lebay itu baru disuit-suitin dikit udah marah-marah. Padahal laki-laki iseng itu banyak. Kalo semua yang iseng, padahal biasa aja, kita selalu marah, maka kita capek sendiri dan dianggap lebay. Jika ada laki-laki ngajak ngobrol, walau kita males, tanggapilah dengan ramah. Kadang laki-laki menjadi sungkan karena kita ramah lho. Saya pernah mengalaminya dan dia justru menjadi sungkan dan perlakukan saya dengan sopan. Kalo kita malah marah, mereka justru senang dan semakin menggoda.
Namun juga jangan terlalu minder atau lemah saat menghadapi pelecehan seksual. Dikit-dikit mikir, "ini aku lebay ga ya kalo marah" padahal kamu sudah sangat risih. Jangan! Jika sudah terterlaluan, marahlah! Jika mengalami pelecehan yang ringan, misal dipegang pundaknya atau dicolek dagunya dan Anda mengenal orangnya, maka kirimi dia pesan dari sms atau direct message di Twitter, "saya keberatan dengan perlakuanmu tadi. Jangan diulangi lagi." Jika pelecehan terjadi secara tiba-tiba, misal payudara diremas lalu orang itu langsung kabur, langsung hapalkan ciri-cirinya dan plat motornya. Jangan lupa teriaki dia "maling" agar orang di sekitarmu lebih sigap dan ikut mengejar dia.
Jika pelecehannya sudah termasuk berat misal dirayu dengan kata-kata yang menjijikan atau digandeng, maka tolak dengan galak dan tegas. Muka melotot, badan tegap, dan teriak sekencang-kencangnya. Jika sudah sangat jelas dia akan memperkosa, tetap tenang, hapalkan titik sensitif laki-laki pada gambar di bawah ini. Berusahalah tendang atau pukul sekuat mungkin di titik-titik ini.

Sebenarnya tips tidak hanya untuk saat kejadian saja tapi kita harus waspada sebelum ada kejadian. Misal jangan pulang malam sendirian, jangan melewati jalan sepi sendirian, jangan berbusana dan bertingkah terlalu menyolok di tempat yang rawan, dan  lain-lain.
Namun menghindari itu juga sulit, seperti menghindari pulang malam sendirian. Banyak yang bilang, karena tuntutan, misal pekerjaan, mereka harus pulang malam sendirian atau melewati jalan sepi sendirian. Tapi kita kan kita punya akal, kita harus menyiasatinya. Bukannya menyerah sampai disitu saja, lalu tetap pulang malam dan melewati jalan sepi sendirian dan berdoa semoga selamat. Emangnya kita Play Station yang punya banyak nyawa? Nanti kalo terjadi kejadian buruk baru menyesal dan ingin mengulangi saat sebelum terjadi kan?
Maka siasatilah. Misal saat harus pulang malam sendirian, siasati mulai dari  meminta bos memberi keringanan agar kita tidak pulang malam. Jika ditolak, cari teman laki-laki yang mau mengantarkan pulang. Jika tidak ada, minimal kita telepon ortu/teman/siapapun yang kita percaya saat kita dalam perjalanan pulang. Jika kita ada apa-apa, maka orang yang sedang kita telpon tau dan bisa langsung bertindak. Melewati jalanan sepi sendirian juga bisa disisati dengan menelpon orang yang kita kenal selama perjalanan. Atau carilah jalan alternatif yang ramai. Yang penting ramai dan aman, walau sampai rumah lebih lama, lebih jauh, atau lebih mahal. Lagipula kita ini priceless kan? ;)
Masih banyak lagi siasat sesuai dengan kapasitas dan keadaan kita. Kita punya akal, jangan hanya andalkan nasib dan doa dong. :)

Gerakan Agar Sinetron Indonesia Harus Mendidik

putriyangditukar

Apakah sinetron harus mendidik? Saya tak pernah merasa terdidik saat menonton Opera Van Java atau Ceriwis. Yang saya rasakan hanya terhibur, bisa tertawa, dan meniru cara mereka melucu. Atau tidak sekedar meniru, tapi improve joke-nya.

Oh mungkin inilah yang disebut mendidik. Apa yang kita saksikan dapat menjadi potensi yang positif di kemudian hari. Menonton Sule yang sangat lihai bermain kata lucu di Opera Van Java, membuat kita kreatif karena kita diberi pertunjukkan yang kreatif. Otak kita harus berfikir saat menerima maksud guyonannya lalu di kehidupan kita bisa menirunya untuk menghibur orang lain. Para pelawak lainnya pun merasa harus lebih lucu dari Sule dan mereka berusaha berlatih melucu agar mengalahkannya. Secara tidak langsung Sule telah mendidik kita. Mendidik para penonton maupun saingannya. Begitulah entertainment, memberi contoh yang baik yang bisa kita tiru untuk di kehidupan masyarakat dan bisa menjadi pemicu kualitas entertainer lainnya.

Film Amerikalah yang selama ini paling banyak menghibur sekaligus mendidik saya. Menunjukkan saya betapa sulitnya membuat film, betapa sulitnya membuat cerita, betapa sulitnya berakting, betapa banyaknya sejarah dunia, hingga betapa manusia memiliki banyak karakter yang akan kita temui seumur hidup. Film Amerika secara tidak langsung mendidik para penonton dan para pembuat film lainnya.

Lalu bagaimana dengan sinetron Indonesia? Seperti yang diceritakan kakak saya, Mas Herman, dalam sinetron Putri Yang Ditukar, adegan-adegannya sungguh tidak masuk akal dan tidak mendidik. Adegan menyelamatkan diri dari api terlalu mengada-ada. Apakah bisa ditiru di kehidupan nyata? Tidak hanya itu, apakah produksi sinetron ini telah memanfaatkan kreatifitas anak bangsa? Tidak. Apakah ada perkembangan yang signifikan dalam memperbaiki kualitas sinetron? Tidak. Tayangan sinetron Indonesia tidak berkembang. Karena sudah dianggap memuaskan konsumen Indonesia, lalu stagnan disitu saja. Tidak diperbarui, tidak menambah kualitas, tidak membuat para produsen sinetron berkompetisi untuk membuat yang berkualitas dan menakjubkan. Otak penonton dan pembuat sinetron menjadi seperti sinetronnya, stagnan tak berkualitas.

Maka ya, sinetron kita tidak mendidik penonton maupun pembuatnya. Tidak memberi contoh yang bermutu dalam kehidupan masyarakat dan tidak memberi efek kompetisi yang berkualitas di kalangan pembuat sinetron.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Ada protes yang dilakukan oleh seseorang yang misterius. Protes ini menarik dan kritis. Kita diajak untuk mengumpulkan koin untuk menyumbang para pemain sinetron Indonesia agar tidak membintangi acara tidak bermutu dan berkualitas seperti Putri Yang Ditukar, Cinta Fitri, dan sebagainya. Mari bergabung di Gerakan Koin untuk Artis Putri Yang Ditukar. Hingga saat ini sudah ada 1,339 member yang turut mendukung. Semoga kemuakkan kita bisa membuat mereka berfikir dua kali dalam memproduksi tayangan tidak mendidik.

Baca juga:

  1. Absurditas di Putri yang Ditukar – Nonadita
  2. Gerakan Koin untuk Sinetron Putri yang Ditukar – Herman Saksono
  3. Masih Mau Nonton Sinetron? – Leksa
  4. Belajar dari Nodame – Suprie
  5. Kualitas Buruk yang Terus Dipertahankan – Aankun
  6. Homo Sinetronosus – Pak Guru
  7. #41: Sinetron – Masova
  8. Ikutan Membahas Sinetron – Adhi Pras
  9. Sinetron Indonesia Miskin Cerita – Fudu
  10. Menalar (Polemik) Sinetron – Gentole
  11. Balada Argumentasi Sinetron yang Tertukar-tukar – Amed
  12. Putri yang Ditukar – Mamski
  13. Pilih Sinetron atau si Bolang? – Memethmeong
  14. Jangan Tukar Isu Putri Yang Ditukar - Nonadita
  15. Putri yang Ditukar – Wikipedia (coba baca deh plot awalnya, harusnya Ikhsan meninggal)
  16. Yang Putri Yang Ditukar – Choro
  17. Barang Yang Sudah Terlanjur Dibeli Tidak Dapat Ditukarkan – Joesatch
  18. Masygul – Aris

Sumbang Panti Asuhan Gotong Royong Yuk?

A'yun, salah satu anak yang diasuh Panti Asuhan Balita Yayasan Gotong Royong Jogja. Cantik ya? Namun sayangnya, dikabarkan panti asuhan ini masih miskin. Tempat tidur untuk balita seusianya hanya matras, sedikit selimut, dan bantal. Pasti banyak perlengkapan lain yang sangat mereka butuhkan tapi mereka tidak mampu membelinya. Mereka butuh bantuan. :(

Ingin membantu? Ayooo! Anda bisa mempercayakan sumbangan anda kepada kami, lalu kami yang akan membelanjakan keperluan panti dan menyalurkannya langsung ke mereka. Anda sumbang, kami belikan dan salurkan. Bantuan dapat melalui melalui: BNI 0168487901 Muthia Pramudhita, BCA 0372772750 Ajeng Ayu, Mandiri 1370005709783 Ajeng Ayu, Paypal theclaradevi@gmail.com

Sumbangan paling lambat dikirimkan pada tanggal 17 Septermber pukul 10 pagi. Lalu pada tanggal 17 September 2010 nanti akan ada livetweet di acc Twitter saya (@mistymimit), mengenai kegiatan kami membelanjakan sumbangan dari anda, begitu pula livetweet pada tanggal 18 nanti, kegiatan kami menyalurkan sumbangan kepada panti tersebut.

Jika A'yun sudah besar nanti, pasti dia akan mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan anda, berapapun itu. :)

With love,

Mimit, Muthia, Ajeng, Adel, & Claradevi.

PS: info lebih lanjut, hubungi kami di telp 087839651665 & email: dianpmita@live.com

Cintaku Berulang Tahun!

Aku cinta Indonesia. Walaupun berpenduduk muslim terbesar di dunia, dia bukan negara Islam. Dia tidak egois.

Aku cinta Indonesia. Jutaan budayanya membuat kita harus membelikan oleh-oleh jika pergi ke daerah lain. Dia kreatif.

Aku cinta Indonesia. Makanannya #1 di dunia. Beragam dan lezat! Dia jago masak!

Aku cinta Indonesia. Selera humornya membuatku sakit perut gembira. Dia berselera humor tinggi!

Aku cinta Indonesia. Alamnya indah dan penuh manfaat. Dia kaya raya.

Aku lahir disini, di Indonesia. Kelebihannya adalah anugrahku, kekurangannya adalah kewajibanku. Selamat ulang tahun ke-65 Indonesiaku sayang!

Apa Itu Redenominasi Rupiah?

Wacana redenominasi rupiah ini sangat baik, namun disambut masyarakat dengan sinis. Banyak yang mengira redenominasi sama saja dengan sanering. Padahal jauh berbeda. Ini sebabnya masyarakat, khususnya pedagang, menolak keras redenominasi. Wajar karena masyarakat tidak tahu apa itu redenominasi.

Redenominasi tentu penggabungan kata "re" dan "denominasi," dimana "re" artinya "pengulangan" sementara "denominasi" artinya "pecahan mata uang yang diterbitkan." Saat ini di Indonesia, denominasi rupiah antara lain Rp. 100.000,- Rp. 50.000,- Rp. 20.000,- dan seterusnya, namun tidak ada denominasi rupiah Rp. 30.000,- Maka arti redenominasi rupiah adalah pengulangan penerbitan pecahan rupiah. Misal dari Rp. 100.000,- menjadi Rp. 100,- dengan catatan nilai tukar uang itu tetap sama. Misal, handphone seharga 3 juta menjadi 3 ribu, tetapi nilai 3 ribu itu tetap setara dengan 3 juta. Ini juga membuat gaji kita berubah dari 5 juta menjadi 5 ribu, dengan nilai yang sama pula. Biasanya redenominasi terjadi jika nominal pecahan suatu mata uang  sudah terlalu tinggi. Saat ini Indonesia adalah negara yang memiliki denominasi tertinggi ke-3 di dunia, yaitu Rp. 100.000,-

Pelaksanaan redenominasi jelas hanya bisa dilakukan di negara dengan ekonomi stabil. Jika ekonominya labil, tentu perubahan nominal pecahan mata uangnya akan sulit. Misal, saat akan meredenominasi 100 ribu rupiah menjadi 100 rupiah, ternyata nilai mata uang itu merosot, sehingga nilai 100 ribu tidak lagi sama dengan semula. Tentu akan repot bukan? Selain itu, redenominasi rupiah membutuhkan waktu yang lama. Dahulu berita kemerdekaan Indonesia 1945 saja tidak langsung tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan banyak wilayah Indonesia yang baru tahu Indonesia merdeka bertahun-tahun setelah merdeka. Inilah mengapa redenominasi juga perlu waktu sosialisasi yang cukup lama kira-kira 10 tahun, agar masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengetahui dan terbiasa dengan pecahan rupiah baru.

Banyak yang bertanya, apa manfaat redenominasi? Salah satu manfaat yang mudah dipahami dari redenominasi adalah untuk mendorong efisiensi dalam pencatatan pembukuan maupun dalam transaksi sehari-hari. Pernahkah anda melakukan perhitungan keuangan dengan kalkulator namun anda sederhanakan (tanpa menyertakan nol di belakangnya) agar lebih efisien? Misal, anda ingin menghitung: 3.000.000 + 4.500.000 + 17.000.000, saat anda akan menghitungnya di kalkulator, pasti anda menghilangkan nol-nol itu menjadi: 3 + 4.5 + 17 kan?

Maka dari penjelasan di atas, redenominasi ini berbeda dengan sanering. Berikut perbedaannya:

  1. Pelaksanaan redenominasi hanya dapat dilakukan di perekonomian stabil,  sementara sanering terjadi saat negara itu sedang mengalami hiperinflasi (perekonomian labil).
  2. Pada redenominasi ada sosialisasi minimal 10 tahun, sementara sanering terjadi tiba-tiba (tanpa sosialisasi).
  3. Redenominasi hanya menurunkan nominal pecahan mata uang, sehingga daya beli uang itu tetap sama. Sementara pada sanering, nominal dan nilai mata uang diturunkan tanpa menurunkan harga barang dan jasa, sehingga daya beli uang itu menurun. Misal, ita memiliki 3 juta, yang biasanya dapat untuk membeli handphone berkamera, setelah sanering, 3 juta tidak lagi dapat untuk membeli handphone berkamera.

Itulah definisi, manfaat, dan perbedaan redenominasi dengan sanering. Semoga bermanfaat dan masyarakat tidak lagi sinis menanggapinya. :)

FPI, Insiden Monas, dan Keyakinan

Memakai atribut ke-Islam-an dan
membawa bendera Indonesia: mempermalukan Islam dan Indonesia
.

Sebenarnya saya sedang sibuk terpontang-panting disini, tapi khusus untuk mengungkapkan pendapat yang sejak kemarin terpendam, saya tulis ini dengan tergesa-gesa.

Terkait dengan Insiden Monas, yaitu aksi damai AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) yang dinodai oleh aksi kekerasan FPI (Front Pembela Islam), ada 3 kunci pokok yang ingin saya sampaikan disini.

1. Saya Islam, tetapi saya tidak merasa agama saya dibela, melainkan dipermalukan. Sorry, agama saya tidak seperti itu. Islam tidak seperti itu. Maka dari itu hingga detik ini saya menganut Islam. Kalimat ini adalah kalimat yang selalu ingin saya sampaikan semenjak adanya aksi-aksi anarkis FPI di berita jauh sebelum Insiden Monas. Hey FPI, agama bukan mainan.

2. Kekerasan yang disengaja itu tidak layak dimaafkan. Apapun alasannya. Bahkan seorang wanita yang sering disiksa oleh suaminya, namun membunuh suaminya saat tidak sedang menyiksanya saja harus diadili, apalagi sekelompok lelaki yang mengajar sekelompok orang (laki-laki, perempuan, hingga anak-anak) yang tidak sedang menyerang mereka! Apakah perlu dimaafkan dan tidak diadili? Kalo ya, berarti jangan sebut negara ini negara hukum. Mempermalukan hukum saja.

3. Keyakinan adalah suatu pemikiran dan perasaan. Dari manakah pemikiran dan perasaan itu datang? Dari diri masing-masing individu. Seharusnya menjadi sesuatu yang tabu untuk membahas mengenai perasaan yang diyakini seseorang. Apalagi memaksakan keyakinan. Itu bukan hak saya, anda, atau mereka. Bukan hak satu orangpun di dunia ini untuk memaksakan keyakinannya pada orang lain.

Saya sedang menunggu dan tidak sabar untuk menikmati berita-berita di televisi maupun media cetak mengenai pembubaran dan penahanan anggota FPI. Serve the popcorn, please!

Memakai Bahasa Indonesia karena beberapa faktor.