Perempuan

Saya kira saya paham rasanya jadi perempuan.

Saya kira saya paham rasanya jadi perempuan.

Suatu hari setelah selesai bercerita tentang pelanggaran HAM di Indonesia dan apa saja yang ingin saya lakukan terhadapnya, kencan saya bertanya,

“But since you are a woman, why don’t you fight for woman’s right?”

“Because I don’t want to fight for my self. And I don’t feel there is any differences between women and men in Indonesia. I feel we are the same.”

“Are you sure?”

“Yes, I have the same opportunities and as powerful as men. I also never had any experience in mansplaining at school or work.”

“Well, that’s good.”

Tapi saya salah besar. Seorang teman membuat saya saya sadar selama ini saya kira saya paham rasanya menjadi perempuan, ternyata tidak. Selama ini saya adalah laki-laki di dalam tubuh perempuan. Berpikiran laki-laki, mengira semua baik-baik saja.

Read More