Aku ingin kamu membayangkan, memiliki teman yang sangat baik hati, selalu menolong, datang saat dibutuhkan, memberikan tabungannya untukmu yang sedang kesulitan. Jasa-jasanya sungguh luar biasa.
Namun suatu hari dia membunuh ibumu yang sangat amat kamu sayangi dengan sadis sekali. Bukan karena temanmu itu gila, tetapi karena alasan egois.: tidak mau tersaingi ibumu.
Lalu apakah kamu akan memaafkannya dan tidak melaporkannya kepada polisi? Apakah kamu biarkan perbuatannya itu dilupakan masyarakat hanya karena sebelumnya dia banyak berjasa dalam hidupmu? Apakah kamu rela saat dia hendak mendapatkan penghargaan perdamaian dan diberi kehormatan sebagai pahlawan nasional? Kalo aku tidak. Jasa-jasanya tak ada harganya dibandingkan nyawa yang melayang.
Sama dengan Soeharto. Jasanya (mungkin) banyak, tapi apakah nyawa dan hidup orang banyak yang dia korbankan bisa dimaafkan dengan jasanya? Tentu saja tidak.